Mohon tunggu...
Azmoro 231
Azmoro 231 Mohon Tunggu... Petani - Warga sipil biasa

Perkenalkan saya baharuddin salah satu mahasiswa di perguruan tinggi disini saya mencoba untuk melatih skill untuk menulis yang lebih expert dibidang content writing,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masih dengan Bulan yang Menjadi Pendengar

11 September 2023   23:42 Diperbarui: 11 September 2023   23:47 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di balik awan yang gelap dia masih memantulkan cahaya yang terang walau pun dirinya mulai redup dia masih mendengarkan ku untuk bercerita dan mengeluarkan keluh kesahku kepadanya,aku bingung harus bercerita kepada siapa selain bulan.

bulan memanglah bukan manusia namun dia adalah benda langit yang mengorbit bumi dia memberikan kenyamanan pada saat aku bercerita melebihi kenyamanan ku kepada manusia,bulan tidak menghakimi ku saat aku bercerita dia hanya diam dan menatapku dari atas langi sampai aku tersadar langit mulai menurunkan gerimis hingga menjadi hujan yang begitu deras,aku kira bulan menangis mendengar cerita ku ternyata memang sudah waktunya hujan turun karena langit sudah mulai gelap menutup bulan dan bintang bintang yang bertaburan diatas langit sana.

bulan di temani oleh bintang bintang yang bertaburan di atas langit yang sama sama menghiasi malam yang gelap,walau terkadang dia di jauhi oleh bintang dia mampu terang dengan begitu indah di atas langit sana,dia mampu berdiri sendiri jadi aku juga harus mampu berdiri di atas kaki ku sendiri tanpa mengandalkan orang lain.

bulan bersinar di gelapnya malam membuat langit menjadi indah,bagaimanapun bentuknya dia selalu indah di pandang oleh mata yang menyukainya namun sebaliknya dia di anggap biasa saja oleh orang yang tidak menyukainya,namun dia tidak tumbang dengan di pandang sebelah mata tetapi dia menunjukan sinarnya yang begitu indah,kita pun harus begitu jadikan cacian menjadi motivasi kita tidak boleh tumabang oleh orang lain jadilah kuat sekuat ultramen  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun