Mohon tunggu...
Ulin Umi Azmi
Ulin Umi Azmi Mohon Tunggu... -

mahasiswa uin sunan kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Agama Gratis Sejak Dini

8 Oktober 2012   05:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:05 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13496745601252840326

SLEMAN – Taman Pendidikan Agama (TPA) Abu Dzar Al-Ghifari yang berada di Murten Tridadi Sleman ramai oleh para santri (sebutan untuk murid mengaji) Sabtu sore. Di tempat ini santri-santri diajarkan berbagai pendidikan agama untuk anak usia 3-10 tahun. Pada hari itu anan-anak diajarkan untuk menulis huruf hijaiyah dan bernyanyi lagu islami anak-anak yang berjudul Tok-Tok Beri Salam.

Dra. Siti Aminah (47th) kepala TKA-TPA Abu Dzar Al-Ghifari menjelaskan sekitar 35 anak ini diberikan pendidikan dan fasilitas gratis. “Anak-anak di daerah tempat tinggal saya ii kebanyakan ekonominya menengah kebawah. Dan pemahaman tentang keagamaan juga sangat minim. Saya merasa iba dengan pendidikan agama yang hanya diperoleh dari sekolah. Saya dibantu dengan adik ipar saya Fatma membuka TPA ini sejak 2008 tanpa memungut biaya sedikitpun”. TPA ini dijadwalkan secara rutin setiap hari Rabu dan Sabtu mulai pukul 16.30-17.30 WIB. Pembelajaran yang diberikan mulai dari cara menulis huruf hijaiyah, dongeng anak muslim, hafalan doa, hafalan surat-surat pendek, dan praktik bacaan sholat. Untuk fasilitas pendukung lainnya seperti buku iqra’, buku hafalan, buku cerita, dan kartu prestasi TPA Abu Dzar Al-Ghifari mendapatkan bantuan dari Departemen Agaman Kabupaten Sleman.

Santri mengaku senang belajar agama di TPA ini, Ilma (8th) salah satu santri mengatakan “saya senang ngaji disini. Saya berangkat terus setiap Rabu dan Sabtu. Teman-temannya disini banyak. Setiap TPA diajari lagu-lagu islami baru”. Pendidikan agama dengan suasana ramah dan menyenangkan menjadi salah satu metode yang digunakan TPA Abu-Dzar ini, karena santri dapat lebih nyaman dan fokus. Sehingga pesan keagamaan yang ingin disampaikan dapat diterima dan mendapatkan feedback positif dari para santri. (6/10)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun