Oleh Azmi Saadillah
Saat ini, dunia sedang dilanda dengan suatu pandemi virus yang cukup mematikan yaitu " Corona Virus Disease 2019 atau disingkat (Covid-19) ". Virus yang muncul pada awal desember 2019 ini berasal dari kota Wuhan, China. Virus ini memiliki tingkat penyebaran yang begitu tinggi, Sehingga pada saat "Penulis" menulis artikel ini, lebih dari 3,1 juta orang di dunia yang terpapar virus ini. Khususnya di Indonesia sendiri, mencapai hampir 10.000 orang yang terpapar virus corona dan mungkin masih akan terus bertambah.
Karena hal tersebut, banyak orang-orang di dunia yang menggaungkan "#SocialDistancing, #PhisycalDistancing, #StayHome" di media-media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dll. Guna untuk mengajak orang-orang agar bersama-sama memutuskan rantai penyebaran virus corona. Sama hal nya dengan pemerintah di Indonesia, memberikan keputusan dan arahan seperti "Tetap dirumah, Bekerja dari rumah, Belajar dari rumah, dan Ibadah di rumah" terus digaungkan.
Dikarenakan dengan cepat merebaknya virus corona ini, membuat terganggunya aktivitas atau kegiatan sehari-hari setiap orang di dunia, baik itu dalam hal Pekerjaan, Pendidikan, dll. Di tengah pandemi virus corona saat ini, sistem pendidikan di dunia mengalami perubahan yang cukup signifikan. Dikarenakan untuk menjaga para pelajar ataupun pengajar di dunia pendidikan agar tidak terjangkit wabah virus corona dengan cara Study From Home (Belajar Dari Rumah).
Terkhususnya di Indonesia sendiri, pemerintah indonesia mengambil sebuah keputusan yang cukup baru di dalam dunia pendidikan. Yang biasanya siswa/i ataupun mahasiswa/I belajar tatap muka di kelas dengan guru ataupun dosen, menjadi belajar di rumah secara online atau disebut sistem belajar di dalam jaringan (Daring) Â di rumah masing-masing.
Mungkin sebagian pihak sekolah ataupun universitas sudah memberlakukan sistem pembelajaran seperti ini sebelum meluasnya penyebaran virus corona. Namun, Sebagian lagi mungkin belum menerapkan sistem ini di lingkungan sekolah, terutama lingkungan sekolah yang ada di kota-kota kecil di Indonesia, baik itu di tingkatan SD, SMP, SMA ataupun sejenisnya. Dikarenakan merupakan hal yang baru, maka banyak problematika ataupun serba-serbi yang terjadi di dalam sistem pembelajaran ini.
Banyak sekali masalah-masalah yang terjadi di dalam sistem belajar online atau dalam jaringan (Daring) ini. Namun, Beberapa faktor utama masalah tersebut telah Penulis rangkum dan pelajari di dalam tulisan ini diantaranya :
1. Kesiapan Tenaga Pendidik dan Pelajar
Seorang guru yang biasanya hampir setiap hari pergi ke sekolah untuk mengajar muridnya di kelas, mengalami perubahan yaitu mengajar dari rumah secara online atau di dalam jaringan (Daring). Hal ini seharusnya menjadi perhatian, sebab seorang guru yang biasa mengajar dengan cukup efektif di kelas, apakah juga tetap bisa mengajar dengan cukup efektif dari rumah. Bukan dalam hal mengajar saja, dikarenakan pandemi virus corona ini, juga menyebabkan sistem penilaian yang diberikan guru untuk murid menjadi berbeda. Yang biasanya seorang guru memberikan penilaian untuk murid dari kedisiplinan, pemahaman dalam belajar, ketaatan pada aturan, dan kelakuan murid selama berada di sekolah, berubah menjadi penilaian dari tugas-tugas yang diberikan oleh guru untuk murid selama dirumah.
Sama hal nya dengan seorang murid, yang biasanya hampir setiap hari pergi ke sekolah untuk menerima pelajaran di dalam kelas, juga menerima perubahan yaitu belajar dari rumah secara online atau di dalam jaringan (Daring). Hal ini tentu juga menjadi perhatian, apakah seorang murid juga bisa menerima pelajaran dengan baik selama di rumah saat masa pandemi virus corona ini. Karena saat dirumah, murid harus lebih extra memahami dan menerima pelajaran yang telah diberikan guru tanpa diperhatikan langsung oleh guru.
Bukan hanya itu saja, guru dan juga murid harus bisa memahami teknologi informasi yang digunakan selama sistem pembelajaran dalam jaringan (Daring). Hal ini juga merupakan suatu wawasan baru, dikarenakan teknologi informasi yang akan terus berkembang di masa depan, agar membuat murid menjadi lebih memahami betapa pentingnya teknologi informasi di zaman modern saat ini.