Mohon tunggu...
Azmi Rahma Dini
Azmi Rahma Dini Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan content writter.

a learner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Tantangan Judi Online: Peluang Baru untuk Pemberdayaan Ekonomi

15 Desember 2024   00:20 Diperbarui: 15 Desember 2024   00:35 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/Angelina Yuna

Pendahuluan

Pemberdayaan ekonomi adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan yang lahir pada era digital. Upaya dari pemberdayaaan ekonomi sendiri yaitu, menciptakan perkonomian yang seimbang, mandiri, dan berkembang. Hal ini tentu tidak mudah mengingat bahwa, menciptakan keseimbangan dalam sistem keberlanjutan merupakan tantangan terbesar. Salah satu problematika di Jawa Barat yang menjadi penghambat dalam pemberdayaan ekonomi adalah maraknya kasus judi online.

Melalui rapat pemberantasan perjudian secara daring, Hadi Tjahtjanto selaku Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum mengatakan bahwa, judi online sudah menyebar di berbagai Provinsi di Indonesia, salah satunya adalah Jawa Barat. Jawa Barat merupakan provinsi yang menduduki peringkat pertama dalam kasus judi online. Faktanya, terdapat 535.644 pelaku dengan nilai transaksi senilai 3.8 triliun rupiah.

Dalam konteks judi online, keputusan untuk bertaruh sering kali dipengaruhi oleh kesalahan berpikir, adanya rasa kepercayaan diri yang berlebihan dan keyakinan mengenai angka probabilitas untuk menang cenderung membuat seorang pelaku merasa candu untuk bertaruh dalam perjudian. 

Judi online tidak hanya menghancurkan stabilitas ekonomi keluarga, tetapi juga mengganggu upaya pemberdayaan ekonomi, hal ini tentu memberi dampak serius bagi stabilitas ekonomi. Kasus judi online juga menjadi salah satu penyumbang meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.  

Identifikasi Masalah

Menurut hasil penelitian, judi online telah menciptakan berbagai masalah, termasuk hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem ekonomi dan meningkatnya angka kriminalitas. Data menunjukkan bahwa keluarga yang terlibat dalam judi online cenderung memiliki pendapatan yang lebih rendah dan lebih rentan terhadap kemiskinan. Stigma sosial yang melekat pada judi online membuat banyak orang enggan untuk mencari bantuan sehingga memperparah situasi, terlebih lagi karena adanya tingkat pengangguran yang tinggi. 

Perlu diketahui bahwa, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Barat pada Mei 2024 mencapai angka 6,91%. Jawa Barat pun menjadi salah satu dari lima provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia, bersamaan dengan Banten, Kepulauan Riau, Jakarta, dan Papua Barat.

Solusi Inovatif

Dalam pemberdayaanya, terdapat dua program untuk mengatasi kasus judi online, pertama adalah program edukasi, dan kedua adalah kampanye kesadaran di masyarakat. Program ini akan fokus pada pendidikan finansial dan strategi untuk mencegah keterlibatan dalam kasus judi online. Dampak positif dari program tersebut berpotensi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manajemen keuangan, selain itu, hal ini bertujuan untuk memberikan dampak penurunan partisipasi dalam kasus judi online.

Dalam implementasi realistis, program ini dapat dimulai oleh komunitas dengan cara mengadakan workshop, seminar, serta diskusi yang melibatkan para ahli di bidang ekonomi dan kesehatan mental. Perlu adanya dukungan para pihak yang terlibat, diantaranya pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil.

Keberhasilan program dapat diukur dengan berbagai indikator, seperti penurunan jumlah individu yang terlibat dalam judi online, dan peningkatan keterampilan keuangan di masyarakat. Dalam jangka pendek, keberhasilan dapat diukur dari tingkat partisipasi masyarakat dalam keikutsertaan program, sementara dalam jangka panjang dapat diukur melalui perubahan pada kondisi ekonomi keluarga.

Potensi Skalabilitas dan Keberlanjutan

Dalam skalabilitas dan keberlanjutan, potensi ini dapat diperluas pada tingkat nasional. Keberlanjutan program dapat dijamin dengan melibatkan pendekatan dan membentuk komunitas lokal dalam pengelolaan program. Hal ini agar masyarakat dapat sadar secara penuh untuk memiliki rasa inisiatif dalam mengatasi permasalahan yang terus merebak. Sementara dalam segi keuangan, sumber daya dapat berasal dari dana pemerintah, sponsor swasta, dan kontribusi komunitas.

Penutup

Secara keseluruhan, pemberdayaan ekonomi melalui program pendidikan, kampanye, dan kesadaran dalam diri adalah langkah awal untuk mengatasi masalah judi online di Jawa Barat. Harapan jangka panjang dari solusi ini adalah menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan terlindungi dari dampak negatif judi online. "Kita memiliki kekuatan untuk mengubah masa depan kita, bukan dengan taruhan, tetapi dengan pengetahuan dan keterampilan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun