Menonton serial KDrama berjudul "Start Up" yang menceritakan tentang bisnis perusahaan rintisan ini ternyata benar-benar membantu memberikan pelajaran yang dapat diterapkan dalam memulai berbisnis. Selain itu juga banyak pula pelajaran-pelajaran atau insight yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti dalam episode 10 & 11 ini yang tentunya insightfull banget bagi para penontonnya. Untuk kamu yang belum menonton, berikut ini adalah insight-insight dari "Start Up" episode 10 & 11.
- Selalu Ada Buah yang Manis Dari Berperilaku Jujur
Ketika hari demo perusahaan rintisan Angkatan ke-12, In-jae Company dan Samsan Tech sebagai perusahaan rintisan berbasis Artificial Intellegency (AI) bertanding ulang seakan terjadi kembali apa yang sudah terjadi saat pekan retas. In-jae Company berkesempatan melakukan presentasi lebih dahulu dari Samsan Tech. Setelah mengetahui persentase ketepatan pengenalan wajah yang dimiliki In-jae Company mencapai angka 93% lebih, maka terdapat kekhawatiran pada CEO Seo Dal-mi dan tim Samsan Tech.Â
Saat itu Samsan Tech berniat memanipulasi dengan menaikan angka persentase ketepatan pengenalan wajah mereka agar melebihi persentase In-jae Company. Namun saat itu CTO dan CEO Samsan Tech sepakat untuk berbuat jujur dan tidak melakukan hal tersebut. Kemudian setelah itu juri membandingkan kedua teknologi itu dengan menggunakan teknologi sederhana dan siapa sangka ternyata pengenalan wajah milik Samsan Tech berjalan lebih lancar daripada In-jae Company sampai akhirnya pemenang dari hari demo angkatan ke-12 diraih oleh Samsan Tech.
Pelajaran yang dapat kita ambil adalah berbuat jujur dalam keadaan apapun. Melakukan hal demikian mungkin memang terasa tidak mudah karena kita takut dengan kejujuran tersebut akan menghasilkan kegagalan. Tapi perlu kita ketahui esensi dari berperilaku jujur itu sendiri, walaupun dengan berperilaku jujur membuat kita gagal dalam suatu kondisi setidaknya dengan jujur tersebut kita tidak mengkhianati diri kita sendiri. Dengan jujur tersebut kedamaian akan tercapai dan tentu saja damai merupakan buah yang manis bagi kita semua.
- Kecepatan Perkembangan Teknologi Menyakiti Beberapa Pihak
Ketika In-jae Company mempresentasikan perusahaannya tentang inovasi sistem keamanan menggunakan kecerdasan buatan, ada seorang bapak-bapak yang ternyata adalah ayah dari CTO Nam Do-san yang protes mengenai inovasi yang In-jae ciptakan. Pasalnya dengan inovasi yang In-jae ciptakan itu merenggut lapangan kerja banyak orang.Â
Saat itulah ia berkata bahwasannya perkembangan teknologi dikatakan terlalu cepat bagi para orang tua yang belum bisa beradaptasi dengan kemajuan zaman. Bagi anak muda masa sekarang mungkin saja teknologi adalah masa depannya, tetapi di balik itu banyak orang tua yang belum bisa beradaptasi dengan berkembangnya teknologi dan lebih mempertahankan dan melindungi masanya dari pada menerima masa kini yang memiliki kecepatan penuh dalam perkembangannya.
- Jangan Menganggap Remeh Diri Sendiri
Motivasi CEO Dal-mi dalam terjun ke dunia bisnis awalnya tidak lain untuk bersaing dengan kakaknya sendiri, Won In-jae. Padahal Dal-mi tidak memiliki pengalaman dasar apapun dalam berbisnis. Ia merasa tidak percaya diri dan terlalu menganggap remeh dirinya setiap kali ia melakukan sesuatu. Namun berita baiknya Dal-mi tidak pernah berhenti dan selalu mau untuk berusaha mencari tahu dan mempelajari sesuatu yang belum dikuasainya.
Seperti halnya CEO Dal-mi, penjual kopi yang tiba-tiba resign dan terjun ke dunia bisnis kemudian menjadi seorang CEO. Tentu hal itu disertai usaha yang sungguh-sungguh dan tidak terjadi secara instan. Dengan itu kamu akan merasakan di akhir perjuanganmu bahwa kamu tidak selemah yang kamu kira dan menganggap remeh dirimu merupakan sebuah kesalahan besar.
- Kritikan Pedas adalah Makanan Utama Pebisnis
Ketika memulai sebuah bisnis, hal yang harus dimiliki adalah pikiran yang terbuka dan selalu siap menerima kritikan dari mana saja. Dalam hari demo angkatan ke-2 ada seorang CEO yang merupakan kakak dari seorang tim di Samsan Tech.Â