Mohon tunggu...
Azmil Nur Laili
Azmil Nur Laili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kepadatan Penduduk di Surabaya Dapat Memicu Stress Lingkungan

1 April 2024   11:47 Diperbarui: 1 April 2024   12:38 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Surabaya adalah salah satu kota terpadat di Indonesia pada tahun 2021. Menurut data tahun 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS), padatan penduduknya mencapai sekitar 14.473 jiwa per kilometer persegi. Namun, untuk informasi terkini tentang populasi Surabaya, pastikan untuk memeriksa sumber data yang lebih baru.

Kepadatan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seberapa banyak atau seberapa padat suatu objek atau fenomena terdistribusi di dalam suatu ruang atau area tertentu. Dalam konteks geografi atau demografi, kepadatan biasanya merujuk pada jumlah orang atau populasi yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu, seperti jumlah penduduk per kilometer persegi atau mil persegi. Ini adalah ukuran penting untuk memahami jumlah populasi dan distribusi manusia di suatu tempat. Ini juga dapat menunjukkan tekanan pada infrastruktur, lingkungan, dan sumber daya di daerah tersebut.

Stres Lingkungan dan Kepadatan
Stres lingkungan sering dikaitkan dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Terlalu banyak orang tinggal dalam suatu wilayah dapat meningkatkan tekanan pada lingkungan alami dan infrastruktur kota. Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu dampak dari kepadatan penduduk. Kemacetan lalu lintas di Surabaya adalah masalah serius yang dihadapi oleh penduduk dan pengunjung kota tersebut. 

Surabaya adalah kota besar dan padat penduduk, dengan populasi yang besar dan infrastruktur jalan yang terbatas, sehingga menyebabkan kemacetan menjadi masalah umum di banyak area kota. Hampir setiap pagi dan sore (jam berangkat kerja serta pulang kerja) menjadi puncak dari kemacetan lalu lintas di Surabaya. Stres lingkungan yang disebabkan oleh kepadatan penduduk dapat berdampak negatif pada kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat serta lingkungan fisik.

Strategi Mengelola Stres Lingkungan
Untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh kepadatan lingkungan, sangat penting untuk mengadopsi pendekatan transportasi yang berkelanjutan, seperti memperluas sistem transportasi publik, mendorong penggunaan sepeda, meningkatkan infrastruktur untuk pejalan kaki, dan mengawasi pertumbuhan kendaraan pribadi. Selain itu, pembangunan perkotaan yang terencana dengan baik dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas dengan meminimalkan konflikan di jalan-jalan dan memperluas sistem transportasi publik.

Kesimpulan
Kepadatan yang berdampak pada kemacetan lalu lintas ternyata dapat menjadi sumber stressor atau stimulus yang menimbulkan tekanan pada diri seseorang. Maka dari itu diperlukan penanganan untuk mengelola dampak dari stress lingkungan.

Azmil Nur Laili

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun