Mohon tunggu...
azmil laili
azmil laili Mohon Tunggu... Guru - bebas

kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dahsyatnya Perangkap Setan Gepeng

3 Juli 2024   20:47 Diperbarui: 3 Juli 2024   21:07 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di kota metropolitan yang sibuk, tinggallah seorang pemuda bernama David. Dia adalah mahasiswa yang cerdas dan berbakat, dan memiliki semangat tinggi untuk menjelajahi dunia teknologi namun hidupnya berubah drastis ketika dia terjebak dalam perangkap dahsyat setan gadget.. Namun, sayangnya, ketertarikannya pada gadget dan teknologi telah membuatnya terjebak dalam dunia yang gelap dan menakutkan.

Suatu ketika David yang duduk di kamarnya, menatap layar ponselnya dengan intens.

David: "Hanya satu lagi level ini, kemudian aku akan istirahat."

Baca juga: Si Raja Mogok

Dia terus bermain game selama berjam-jam, mengabaikan tugas kuliahnya dan bahkan waktu istirahatnya.

David: "Wow, aku tidak bisa percaya aku mencapai level ini! Satu lagi level terakhir!"

Dia tidak menyadari bahwa ponselnya telah menjadi perangkap yang menghisap waktunya dan mengalihkan perhatiannya dari hal-hal yang lebih penting.

Selama berhari-hari, David semakin tenggelam dalam dunia virtual yang diciptakan oleh ponselnya. Dia terus menerima pujian dan penghargaan dari game-game yang dimainkannya, namun semakin jauh dia terpisah dari dunia nyata.

David: "Sial, aku kehilangan waktu bermain game ini. Tidak ada yang penting lagi selain mencapai level tertinggi."

Dia mengabaikan panggilan dari teman-temannya, mengabaikan tugas kuliahnya, dan bahkan melupakan janjinya untuk bertemu dengan keluarganya.

David: "Maaf, aku tidak bisa keluar malam ini. Aku harus menyelesaikan misi ini."

Pada suatu malam yang gelap dan hening, ketika David sedang terpaku pada layar ponselnya, sesuatu yang aneh mulai terjadi. Tiba-tiba David menerima pesan lewat ponselnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun