Biasanya tulisan tulisan sebelum ini masih berbau kejepangan. Tentang teknologi, budaya atau pendidikan tidak jauh dari aroma kejepaangan. Kali ini tidak dulu. Sebagai variasi dan perbandingan saja. Kali ini tentang teknologi yang berbau Eropa. Â
Negara maju itu adalah Spanyol, Germany, Belanda, Inggris, Perancis, Denmak dan Norwegia yang sedang sibuk menggodok kebijakan pengembangan electromobility atau lebih kita kenal dengan mobil listrik.
Kebetulan sahabat saya baru saja kembali dari negeri matador Spanyol. Kami sempat banyak bicara- bicara tentang kebijakan negara raksasa Eropa demi terciptanya kendaraan elektrivikasi yang menyeluruh dan ramah lingkungan .
Dalam waktu dekat ini negara negara raksasa Eropa sudah akan melarang penjualan mobil konvensional (berbahan bakar minyak). Bahkan kebijakan kebijakan negaranya sudah masuk pada kategori pemaksaan. Yang paling agresif itu adalah Norwegia. Di 2025 Norwegia sudah bersiap melarang penjualan kendaraan berbahan bakar di negaranya. Ya,, lima tahun lagi, suatu peralihan yang ekstream mungkin. Mengalahkan Amerika Serikat yang dari awal sudah mendewakan mobil litrik dengan Tesla-nya besutan Elon Musk ini.
Jika dibandingkan dengan negara Eropa lainya rata rata 20 tahun lagi, menargetkan bebas mobill berbahan bakar pada 2040 dengan melakukan peralihan secara bertahap.
Raksasa produsen otomotive dunia juga ikut agresif. VW mengeluarkan kebijakan ekstreamnya. Seperti  di dunia balapan. VW akan meninggalakan balapan mobil bermesin normal. Terhitung tahun ini VW tidak akan ikut berpartisipasi dalam agenda mobil balap yang menggunakan mesin konvensional.
Dunia balapan mobil yang ramah lingkungan segera diatur strateginya.
Ajang promosi mobil listrik adalah balapan mobil listrik itu sendiri. Ini adalah balapan masa depan. Ajang balapan merupakan laboratorium pengembangan mobil masa depan. Inilah kampanye yang sedang dijalankan VW.
Produsen mobil legendaris ini sudah melakukan investasi besar besaran di dunia mobil listrik. VW menggelontorkan investasi yang strategis sebesar USD 66,12 miliar sepanjang 2020 -- 2024 . Hal ini meliputi pengembagan mobil listrik, mobil hibrida dan teknology digital. Sekitar separuhnya adalah untuk keperluan pengembangan mobil listrik.
Namun sayangnya investasi ini tidak menyentuh Indonesia.
Lain VW lain pula Mercy.