Mohon tunggu...
Asmi Dg. Bella
Asmi Dg. Bella Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Imam Masjid Nurul Amir Mu'min

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Virus Garring Pua Lebih Berbahaya dari Virus Corona

5 Juli 2020   13:31 Diperbarui: 5 Juli 2020   13:47 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sapakeke Gowa - Diketahui Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, seperti SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke beberapa negara lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris, Italia, Swedia, Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat.

Salah seorang tokoh masyarakat di Desa Buakkang Kab. Gowa Sulawesi Selatan M. Basri Daeng Tunru mengatakan "Kita harus bijaksana menghadapi Pandemic ini sebab penyakit yang mewabah dan berbahaya tidak hanya dialami generasi yang ada sekarang."

Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang dewasa dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. "Jadi memang sangat menakutkan akan tetapi jangan sampai kita menghentikan aktifitas kita secara menyeluruh, sebaliknya kita juga harus mematuhi protokol kesehatan untuk melawan covid - 19 ini." tambah M. Basri Daeng Tunru.

"Dulu ada virus yang mewabah di tanah Gowa Sulawesi Selatan ini, namanya Garring Pua, penyakit ini mewabah di masa pemerintahan Sultan Malikussaid ayah dari Sultan Hasanuddin. Virus Garring Pua ini bahkan tidak memandang usia, kalau terjangkit dapat menyebabkan kematian dan kalau tidak mati pasti cacat." tambahnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun