Mohon tunggu...
Azmi Azzahra
Azmi Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SGD Bandung

hallo.. hobi saya masak, dan membaca buku.. saya suka kucing dan saya suka makan :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cara Mengikhlaskan dan Memaafkan Masa Lalu

29 Juni 2023   18:14 Diperbarui: 29 Juni 2023   18:20 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh luana lee photography di flickr Inspired by Nirrimi Hakanson Makeup-Charlie Feeney Wardrobe Stylist -Lulu 

Di dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia selalu berinterkasi dengan orang yang ada di sekitar kita, terkadang kita atau orang lain pernah berbuat salah terhadap orang lain. Di satu sisi lain, kita atau orang pernah mengalami perlakuan atau situasi yang membuat kita kecewa atau membuat kita sakit hati sehingga kita tidak bisa memaafkan dan juga mengikhlaskan kejadian yang tidak mengenakan tersebut. Tidak semua orang juga mampu dan mau memaafkan, seseorang yang telah menyikiti. 

Biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk memaafkan dan juga harus ada kemauan yang kuat dan latihan mental karena terkait dengan emosi manusia yang dinamis, fluaktif dan sangat reaktif terhadap stimulant luar. Otak dan hati manusia pun bisa terus mengingat hal-hal yang membuat kita sakit hati tersebut. Maka dari itu, tidak heran bila ada seseorang atau pihak yang melakukan perbuatan anti sosial yang di akibatkan dari rasa dendam dan juga kekecewaan masa lalu yang tidak bisa atau belum bisa termaafkan.

Manfaat mengikhlaskan dan Memaafkan masa lalu 

Ada banyak sekali manfaat jika kita bisa mengikhlaskan dan memaafkan orang lain. Jika kita masih memiliki dendam dan amarah yang terlalu berlarut-larut pun itu tidak baik bagi kesehatan mental kita dan akan membuat hal tersebut malah semakin menjadi beban. Berikut adalah manfaat jika kita bisa mengikhlaskan dan memaafkan masa lalu :

Mengurangi Risiko Penyakit Serius

Seperti yang kita ketahui, salah satu sumber penyakit yang membahayakan yaitu tingkat stress yang tinggi. Dengan kita bisa memaafkan dan mengikhlaskan orang yang telah menyakiti, pikiran dan hati akan menjadi lebih tenang, tingkat stress juga bisa ditekan sehingga risiko penyakit serius bisa dikurangi karena kita telah mengurangi sedikit beban pikiran yang ada.

Hidup Menjadi Lebih Damai

Ketika kita menyimpan dendam serta amarah karena perilaku buruk yang telah dilakukan orang lain tidak akan membuat hidup menjadi tenang dan damai. Maka dari itu kita harus bisa mulai memaafkan orang lain demi kedamaian hidup kia sendiri, tenangkan pikiran dan hati supaya kita bisa mengendalikan emosi yang telah kita pendam terus menerus.

Bisa Menikmati Hidup

Jika kita sudah bisa memaafkan dan mengikhlaskan orang lain, kita bisa lebih menikmati momen bahagia di masa sekarang seperti melakukan hobi yang kita suka, bermain bersama teman-teman dan lain-lain. Jika kita masih memikirkan dan masih memiliki dendam di hati dan pikiran, kita tidak terlalu bisa menikmati hal-hal yang menyenangkan di masa sekarang.

Mengikhlaskan dan Memaafkan Masa Lalu Adalah Wujud Mencitai Diri Sendiri

Jika kita bisa memaafkan dan mengikhlaskan masa lalu artinya kita sayang dengan diri kita sendiri, kita sayang dengan kesehatan mental kita. Maka dari itu kita tidak boleh terlalu terpuruk dan terfokus dengan hal-hal yang sudah tidak bisa di ubah, kita hanya perlu mengikhlaskan dan memaafkan masa lalu tersebut.

Cara-cara untuk mengihlaskan dan memaafkan masa lalu 

Cara kita untuk memaafkan orang lain itu ada banyak, kita sebagai manusia pun sangat sulit memaafkan dan mengikhlaskan kejadian atau kesalahan orang lain kepada kita. Akan tetapi, kita harus mencoba sedikit demi sedikit untuk memaafkan demi kedamaian dan kebaikan kita. Berikut cara-cara untuk mengikhlaskan dan memaafkan masa lalu :

Kita Harus Sadar bahwa Setiap Orang Pernah Berbuat Salah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun