Mohon tunggu...
Azmelia Putri
Azmelia Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Balqis

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Game Pembelajaran Berbasis Android untuk Membantu Proses Belajar Anak Tunagrahita

22 Maret 2022   20:37 Diperbarui: 28 Maret 2022   15:10 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nama : Azmelia Putri Balqis 

Nim : 2290200024

Kelas : 4A Pendidikan Sosiologi 

Dosen Pengampu : Pak Subhan Widiansyah M.Pd dan Bu Yustika Irfani Lindawati, S.Pd., M. A

Tugas Essai ini untuk memenuhi Mata Kuliah Media Pembelajaran dan TIK Pendidikan Sosiologi.

 Anak tunagrahita atau anak yang memiliki kekurangan dalam proses mengingat dan belajar merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yang sering dijumpai pada sekolah luar biasa maupun sekolah inklusi pada setiap daerah. Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak ataupun orang dengan kebutuhan khusus berupa memiliki kemampuan intelektual dibawah rata-rata atau biasa disebut dengan retardasi mental. Anak tunagrahita memiliki kemampuan intelektual (IQ) serta keterampilan yang berada dibawah anak-anak seusianya. Selain itu tunagrahita disebut sebagai adanya gangguan keterbatasan maupun gangguan pada mental intelektualnya, sehingga berpengaruh menyebabkan kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas akademik, menjalin komunikasi, dan bersosialisai.

Tunagrahita dibagi menjadi 3 bagian, yaitu tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, dan tunagrahita berat. Tunagrahita ringan memiliki rentang IQ pada 68-52 sedangkan dalam rentang skala weshcler (WISC) berada pada 69-55. Anak tunagrahita ringan tidak mampu menyesuaikan dengan anak normal seusianya, namun mereka mampu belajar menghitung secara sederhana menginjak usia 16 tahun mereka mampu belajar akademik setara dengan kelas 3-5 SD. Kecerdasannya berkembang setengah bahkan sepertiga dari anak normal seusianya. Pada kondisi tertentu mereka mampu berkomunikasi dengan baik walupun adanya keterbatasan dalam penggunaan bahasa maupun kata, secara maksimal saat dewasa memiliki tingkat IQ setara dengan anak usia 9-12 Tahun.

Tunagrahita sedang memiliki rentang IQ pada 51-36 sedangkan dalam skala weschler (WISC) berada pada 54-40. Anak tunagrahita sedang hampir tidak bisa mempelajari hal-hal yang berikaitan dengan akademik perkembangan bahasanyapun relatif lamban dibandingkan dengan anak tunagrahita ringan. Mereka mampu berkomunikasi dalam beberapa kata dan kalimat saja, kemampuan membaca dan menulisnya hanya sebatas namanya, alamatnya, dan nama orangtunya serta beberapa hal yang mampu diingatnya dengan mudah, mereka memahami angka-angka sebagai symbol tanpa mengetahui pengertian dan perhitungannya, namun dengan demikian mereka masih mampu mengurus dirinya sendiri dan mampu membedakan bahaya dan bukan bahaya, pada usia dewasa kecerdasan mereka setara dengan anak usia 6 tahun.

Tunagrahita berat memiliki rentang IQ pada 32-20, sedangkan pada skala weschler (WISC) berada pada 39-25 tunagrahita berat. Anak tunagrahita berat maupun sangat berat tidak mampu hidup sendiri dan harus dalam pengawasan serta bantuan oranglain. Mereka tidak mampu mengurus dirinya sendiri seperti makan, mandi, ke WC, dan lainnya serta tidak mampu membedakan mana bahaya dan bukan bahaya, mereka susah untuk berkomunikasi dan belajar membaca, menulis, dan menghitung. Mereka mampu berbicara hanya dalam bentuk kata sederhana saja dan pada usia dewasa setara dengan anak normal usia 4 tahun, untuk anak tunagrahita berat maupun sangat berat biasanya tidak terfokus belajar akademik karena keterbasataan kemampuannya.
Kini banyaknya sekolah khusus (SKh) ataupun sekolah luar biasa (SLB) dan adanya beberapa sekolah inkulisi yang membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk mendapatkan haknya sebagai warga Negara berupa pendidikan.

 Adanya perkembangan tempat belajar yang ramah untuk anak berkebutuhan khusus di bantu dengan sarana dan prasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Pada sekolah-sekolah tersebut mereka mampu mendapatkan pendidikan akademik maupun nonakademik yang mereka mau dan butuhkan. Dalam proses belajar banyak metode-metode digunakan untuk memaksimalkan kemampuan para anak berkebutuhan khusus, metode juga mampu dalam bentuk rancangan pembelajaran, alat pembelajaran, dan teknik pembelajaran. Anak kebutuhan khusus harus mendapatkan pendidikan dan sarana sesuai dengan kebutuhannya sehingga mampu untuk mengurus dirinya sendiri maupun memenuhi pendidikan akademik dan nonakademiknya.

Pembelajaran bagi anak tunagrahita pada SKh, SLB, maupun sekolah inklusi biasanya berada pada tahap membaca, menulis, dan menghitung. Dengan bantuan metode pembelajaran mengulang agar mampu dipahami anak tersebut dikarenakan adanya kesulitan dalam mengingat dan kekurangan dalam masalah intelektual (IQ). Selain itu pembelajaran terhadap cara mengurus diri, bersosialisasi, dan mengetahui klasifikasi ancaman diri mampu digunakan sebagai bekal untuk menjalani hidup. Banyak alat pembelajaran yang mampu digunakan dalam proses belajar tersebut, kini dengan berkembangnya teknologi dan banyaknya penggunaan gawai dalam mempermudah pekerjaan manusia mendorong lahirnya beberapa program pada gawai sebagai bentuk mempermudah proses belajar mengajar. Maka games berbasis android untuk menunjang kebutuhan anak tunagrahita dianggap mampu memaksimalkan pembelajaran dan penggunaan teknologi yang ada.

Games yang dimaksud dirancang dengan membuat sebuah aplikasi dengan dibagi menjadi tiga bagian, pertama penggunaannya bertujuan untuk melatih membaca dimana digunakannya kata-kata yang biasa digunakan serta menyesuaikan dengan EYD sehingga mampu dipahami secara ceapat, kemudian pada bagian ini dilakukan pengulangan pembelajaran dibantu dengan visual yang menarik dan adanya suara yang mampu memberikan ketertarikan bagi anak tunagrahita dalam belajar. Kedua bagian bertujuan untuk membantunya dalam menulis, seperti mencoret dan membuat huruf pada halaman ini sebagai cara melatihnya menulis dengan bantuan visual yang menarik dan saturasi warna yang tepat sehingga anak mampu dengan mudah menggunakannya, bagian ketiga adalah halaman yang dimana mampu membantu anak dalam berhitung dengan dikombinasikan dengan suara dan visual berupa gambar sebagai rujukan angka yang menarik. Dikembangkannya aplikasi games pembelajaran ini mampu membantu orang tua dalam mengajari anaknya selepas pulang sekolah dan juga membantu para tenaga pengajar ataupun guru dalam memberikan materi yang seharusnya didapati para anak.
Penggunaan games juga bertujuan untuk menjadikan cara belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga anak dengan kebutuhan khusus tidak mengalami bosan dalam belajar, serta diharapkan dengan tampilan visual dan suara mampu memberikan ingatan yang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun