Mohon tunggu...
Azkiya Musfirah A
Azkiya Musfirah A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Life To Learn

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyerahlah dalam Mencari Kebahagiaan dan Cobalah Kejar Keajaiban

12 Juli 2024   20:44 Diperbarui: 12 Juli 2024   20:56 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kkday.com/en-id/blog/169/intip-7-keajaiban-di-jeju-island-yuk

Suatu siang yang panas dan membosankan, saya membuka aplikasi Youtube dan membuka salah satu channel yang akhir-akhir ini sedang saya sukai. Salah satu judul video di channel tersebut menarik perhatian saya untuk membuka dan menontonnya. 

Judul video itu adalah "Give up on happiness. Go hard at wonder | Monica Parker for Big Think+". Menarik bukan? Terdapat judul video yang terang-terangan menyuruh kita 'menyerah' terhadap kebahagiaan. Saya pun tenggelam dalam enam menit video tersebut yang selanjutnya membawa saya pada renungan-renungan positif terhadap indahnya kehidupan singkat saya.

Monica Parker adalah seorang founder HATCH Analytics sekaligus penulis buku salah satunya yang berjudul The Power of Wonder: The Extraordinary Emotion That Will Change the Way You Live, Learn, and Lead. Monica dalam video singkat yang diunggah oleh channel Big Think di Youtube memberikan kita sebuah 'saran' yang berkaitan dengan bagaimana kita memandang dunia dengan pandangan yang lebih baik.

Dunia kita adalah dunia yang terobsesi dengan kebahagiaan. Melihat segala sesuatu dengan positif, mengejar kesenangan dan kebahagiaan, dan hal itu bukanlah sesuatu yang salah. 

Namun menurutnya, adalah sebuah ironi bahwa dunia kita ini begitu terobsesi untuk mendapatkan kebahagiaan dan memandang segala sesuatu 'hanya dari' sisi positifnya saja. Hal tersebut dapat menjerumuskan kita pada kondisi toxic positivity. 

Apakah itu berbahaya? Ya, sebab kondisi toxic positivity menghalangi kita merasakan seluruh emosi kita selain emosi 'bahagia', membatasi kita merasakan kekayaan dari emosi negatif dan emosi yang terkadang campur aduk tanpa kita tahu bahwa emosi yang negatif dan emosi campur aduk tersebut justru adalah kunci yang membantu kita 'memetabolisme' atau memproses segala sesuatu yang terjadi di dunia ini.

Oleh sebab itu, Monica menuangkan pemahamannya untuk tidak lagi mengejar kebahagiaan, tetapi berubah mengejar keajaiban. Yang menakjubkan dari keajaiban menurut Monica adalah sifat keajaiban ditujukan untuk kedua-duanya baik itu dalam hal positif dan juga negatif. 

Seekor kupu-kupu yang sebelumnya terkurung dalam kepompong, berusaha keluar dengan susah payah dan keletihan, dibalas dengan keindahan sayap-sayapnya. Begitulah cara keajaiban yang seharusnya kita lihat. Ada sisi positif yang bisa kita nikmati tanpa melupakan sisi negatif dari hal-hal tersebut.

Membiarkan diri kita merasakan seluruh emosi termasuk emosi negatif kita sejatinya membuat kita tangguh sebab hal tersebut membantu kita memahami seluruh kejadian di lingkungan sekitar. Konotasi keajaiban memang cenderung pada arah yang abstrak, spiritual yang tidak nyata, tetapi sebenarnya bagaimana pikiran kita bekerja-lah yang menentukan bagaimana kita melihat keajaiban di sekeliling kita. 

Salah satu cara mewujudkan pandangan tersebut adalah dengan 'wonderbringer'. Wonderbringer adalah segala hal yang bisa membangkitkan/membuat kita takjub. Salah satu implementasinya adalah when we get goosebumps. Alam adalah sumber yang utama yang membuat kita dapat merasa takjub, ditambah faktor sosial dan kognitif juga bisa menjadi wonderbringer yang membuat kita merasa takjub dan merinding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun