Mohon tunggu...
Azkiaul Firdaus
Azkiaul Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Lhokseumawe

Mengedit/ Introvert/ Keislaman

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Musyawarah: Madu Kearifan dalam Kepemimpinan Islam

26 Juni 2024   23:33 Diperbarui: 27 Juni 2024   00:46 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis: Azkiaul Firdaus, Muhammad Ryan (Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur'an Dan Tafsir, IAIN Lhokseumawe)/dok. pri


Musyawarah, sebuah kata yang berasal dari akar kata "syawara", secara kebahasaan berarti "mengeluarkan madu dari sarang lebah". Ini mencerminkan proses di mana banyak pandangan dan pendapat yang berharga dikumpulkan, seperti mengumpulkan madu, untuk mencapai suatu kesepakatan atau keputusan yang manis dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Dalam istilah, musyawarah berarti berunding antara seseorang dengan orang lain, antara satu golongan dan golongan lain, mengenai suatu masalah atau beberapa masalah, dengan tujuan mencapai keputusan atau kesepakatan bersama.

Kepemimpinan yang Baik dalam Islam

Kepemimpinan yang baik sangat penting dalam kehidupan kita, baik di keluarga, masyarakat, maupun negara. Surah Ali Imran ayat 159 memberikan panduan tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Ayat ini menekankan pentingnya sikap lemah lembut, rahmat Allah, dan musyawarah.

Ali Imran ayat 159 berbunyi:

"Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal."

Ayat ini mengajarkan kita bahwa seorang pemimpin harus bersikap lemah lembut dan menjauhi sikap kasar dan keras. Hal ini penting agar para pengikut merasa nyaman dan dihargai. Seorang pemimpin yang baik juga harus mampu memaafkan kesalahan orang lain dan senantiasa bermusyawarah sebelum mengambil keputusan. Setelah keputusan diambil melalui musyawarah, seorang pemimpin harus bertawakkal kepada Allah, menyerahkan hasil akhirnya kepada-Nya setelah berusaha semaksimal mungkin.

Musyawarah sebagai Pondasi Keputusan yang Bijaksana

Musyawarah adalah proses diskusi bersama yang sebaiknya diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Setiap keputusan yang berdampak pada banyak orang harus didiskusikan bersama agar adil dan bijaksana. Dengan melibatkan banyak pihak, keputusan yang diambil akan lebih diterima dan menguntungkan semua orang.

Dalam proses musyawarah, setiap orang harus mendengarkan dan menghargai pandangan orang lain. Tidak ada yang boleh memaksakan kehendaknya sendiri. Sikap lemah lembut dan menjauhi kekerasan penting dalam musyawarah agar diskusi berjalan harmonis dan efektif. Semua peserta diskusi akan merasa lebih nyaman dan dihargai jika setiap orang berusaha untuk bersikap lemah lembut dan penuh pengertian.

Menegakkan Nilai-Nilai Agama dalam Kepemimpinan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun