Pada suatu malam Ramadhan, seorang pria bernama Ali memutuskan untuk berbuka puasa bersama teman-temannya di sebuah restoran cepat saji. Setelah memilih menu yang diinginkan, Ali memesan sepiring nasi goreng dan segelas jus jeruk.
Tapi, ketika makanannya tiba, Ali merasa terkejut karena ternyata nasi goreng yang dipesannya terlalu pedas. Dia mencoba meminum jus jeruknya untuk meredakan rasa pedas di mulutnya, tapi malah membuatnya semakin panas.
Akhirnya, Ali tidak tahan lagi dan memanggil pelayan. "Maaf, mas," ucap Ali, "Nasi gorengnya terlalu pedas. Bisakah kamu membawakan saya segelas air?"
"Saya minta maaf, Pak," jawab sang pelayan. "Tapi di restoran ini tidak menyediakan air. Tapi, kami punya es krim vanila yang lezat dan menyegarkan."
"Es krim vanila?" Ali bertanya dengan heran. "Bagaimana mungkin es krim vanila bisa meredakan rasa pedas di mulut saya?"
"Saya jamin, Pak," kata sang pelayan dengan senyum, "Ini benar-benar bisa meredakan rasa pedasnya. Ini resep kuno yang kami terima dari nenek moyang kami."
Ali yang merasa tidak ada pilihan lain, akhirnya memesan es krim vanila dan mencobanya. Ternyata, pelayan itu benar! Es krim vanila itu berhasil meredakan rasa pedas di mulutnya dan memberikan rasa segar yang menyenangkan.
Ali pun berterima kasih pada sang pelayan dan memutuskan untuk datang kembali ke restoran itu untuk berbuka puasa pada malam berikutnya. Tapi, kali ini dia memesan nasi goreng yang lebih sedikit pedas dan langsung memesan es krim vanila sebagai minuman utamanya.
Kisah ini menunjukkan bahwa, terkadang hal-hal yang tidak biasa dapat menjadi solusi yang tepat dalam situasi yang tidak biasa pula. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan!
