Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ganjar-Erick Melesat, Probowo-Anies Melaju, Sandiaga Uno Bos Super Menteri 2024-2029, atau Ambisi Maju? (010202)

20 April 2023   11:27 Diperbarui: 20 April 2023   20:51 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sebaiknya yakini pilihanmu dengan kalkulasi lahir batin yang presisi (source : pic//gurupendidikan.com)

(01020)

Gemrengeng percakapan waung kopi panggung di punggungan bukit Halimun di jantung tengah sumatera itu makin seru saja sore itu. Percakapan antar manusia itu tidak hanya didengar oleh telinga manusia yang sudah 'fly' kecanduan kopi-kopo terenak nusantara. Layaknya single origin Bali, Fresh Fruity Papua, mistis dinamis Temanggung, mabuk nyata Pagar Alam, pesona super Gayo Wine. Walau di kafe kopi kayu balsa terbuka ituhanya menyajikan kopi tubruk Jambi tercinta. Para pelintas batas yang naik 

sepeda angin, motor bebek beat, N-Max, sampai moge (sekarang pejabat yang suka dapat hadiah moge dari rekanan pajak, setoran proyek sipil dan bukti kattresnan dari anak buah, pada sibuk mengalih-alihkan kepemilikan  motor mewah ribuan cc itu ke keponakannya, sepupu , misan, sampai pos istri ke 2-3-4-sampai yang ke 13}. He he he, mereka pikir Allah tidak tahu, dan jejak dijital, maupun jejak ban moge rampokan itu kan gampang dijejaki. Apalagi gratifiskasi berupa mobil mewah ayaknya rubicon, Ferrari, Maserati, Lamborghini, hammer, bisa disembunyikan di tanah air NKRI ini.

"Sudah ayo diminum Mbah Suro, Kopinya, jangan melamun, kemarin bebek pak Kamso mati gara-gara ngelamun, makan segumpal karet, dia pikir cacing kali... ha ha ha,"canda jadul Gus Riyan, anak sepuh kiayi kampung menyapa orang tua yang entah usianya sudah berapa. Yang jelas sudah lewat 99 tahun 9 bulan 9 hari 9 jam, menurut sekdes setemat. Kakek yang bijak bestari dan awet tua dan terus hidup di kampung SonoKeling itu seperti sedang ada yang dipikirnya mendalam. Sesuatu yang amat mengganggu lebih dari hama wereng, belalang, tikus yang kadangkala mengurangi hasil paneh di 333 tumbak sawah pinggir hutannya. "Come On Mbah ceritalah...!," bujuk pemuda milenial bertopi perak dan kaos bertulis Life or Die still love u full NKRI itu.

"Begini tole semua Lurahe kita semua , sudah amanah, bisa jadi Lurahe Lurah G-20 dan seterusnya.tapi kesialan kok selalu hadir di indune-sial to yo, kenapa ya, apa restu langit dan dewa-dewi kemakmuran sudah pergi dari bumi Nuswantoro kita ya, salah apa ya aku, kamu, kita semua ya tole semua ?,"Tanya orang tua yang matanya masih tajam, giginya utuh dan badannya pejal berotot tidak ringkih. Seisi warung kopi yang tadinya pada ketawa bekakan dan genting gelas tiada henti, tiba-tiba hening.

Semua mendadak tapa ngerame, hanya kepulan asap rokok yang  membuat bulatan dan hamburan asap tak ada jawaban yang pasti, tapi hati semua penduduk warung kopi itu sedang tergetar hebat karena tiba-tiba menyadari bahwa kesialan sepertinya setia datang ke negeri atas angin ini. Baru masuk presidensi g-20 dunia dihimpit pandemik, krisis ekonomi. Baru mau gelar Piala Dunia U-20, kita dipermalukan tragedy kanjuruhan, lalu Ganjar dan Koster, GUbernur Bali dan Jateng itu malah protes kehadiran Israel. Lahdalah keputusan FIFA ya aneh setelah dilobi Erick Tohir hasilnya perhelatan bola dunia yunior itu urung digelar  hanya demi membela Israel si pemegang hegemoni dana dan power senjata dibalik layar AS dan antek-anteknya. Lalu kaus Rubicon, Sambo, Tedy Minahasa, hakim agung yang dicokok, Gubernur --walikota-buati yang kena OTT (Operasi Tangkap Tangan), pun Depeer RI, DPD RI, pengusaha dari kelas kakap-teri yang tertangkap gratifikasi. Pun aparat baju coklat-jekso-beacukei-pajek dan seterusnya. Ah, kapan KPK berhenti bekerja dari bumi NKRI. Saat pejaabat publiknya, elitnya tidak KKN (Korupsi- Kolusi-Nepotisme ) lagi. Tapi kapan, sebuah uthopia, togog menanti dewi sri kuning turun dari rembuan ndadari. Akh,...

"Makanya untuk memecah nasib buruk ini harus ada rejim pemimpin baru yang muncul diluar lingkaran rejim sekarang, kenapa tidak Anies BAswedan saja, bukankah dia sukses membangun  Jakarta Bung-bung Semua tanpa korupsi ?!," gelegar usul Pak Tangkil juragan sawit yang kesal sejak kebijakan Jakarta amat merugikan perikehidupannya sellaku pemilik ratusan hektar sawit. Hidupnya relatif sedikit susah, beda dari jaman Suharto atau SBY yang berpihak pada pemilik kebun sawit se-NUSANTARA. "Ah, walau Anies Brilian dan santun penampakannya, tapi dia menjatuhkan Ahok dengan cara-cara yang barbar dan berdarah dingin, lalu mem-blokade seluruh kebijakannya gubernur sebelumnya, setelah duduk sebagai Gubernur DKI juga melupakan dawuh dan nasehat Sandiaga Uno yang banyak berkontribusi sebagai wakil Gubernur DKI secara material dan Imaterial dan doa-doa keluarga besar Soalahudin, panglima besarnya nabi-ulloh kita semua, yang lain aja dah kenapa nggak kita coba Prabowo saja,"kobar Dion preman pasar , gonrong dikuncir dan tatonya dimana-mana memenuhi tubuhnya.

Semua terdiam. Usulan baru, asyik juga ini."kenapa nggak dikawinkan saja?,"tanya Mbah Suri mendalam.sambil menyeruput kopi tubruk isi gilingan jagung dan berasnya yang unik.khas kampung Nusantara.

"Maksud Mbah GImana ?," Tanya semua hadirin sidang istimewa warung kopi pinggir alas yang masih dihuni monyet hitam-putih abu-abu. Berekor panjang dan pendek. Ada kera kere biasa, kera kaya, pun ada kera sakti ala Anoman sampai sungokong disana.

"ya, Prabowo-Anies, Why Not ??!," Tanya sesepuh desa tepi alaas, negeri atas angin itu. "cie-cie simbah, kita bisa bahasa enggris kayak gini, Cuma tinggal di hutan dan nggak pernah kemana-mana?", canda Dio memuji setenga mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun