Semua saksi mwngangguk
Suara keduanya lantang memecah
Dinding hening KUA
Perikatan dua belah jiwa
Dalam restu
Dan atas nama
Sang maha pencipta
Cinta
Bila ini bukan janji suci perdana
Tapi kali kedua
Lalu yang ketiga
Apa bisa dimaklumi
Semua disampaikan terbuka
Perwira
Satria
Melalui proses resmi
Jalur negara
Bukan rahasia
Pengecut,
Diam
Diam
Inilah perikatan lahir
Juga batin
Yang menyibak tabir gaib
Penghalang demarkasi
Halal
Haram
Bila yang termuda
Tersenyum
Malu malu
Mau,
Maka yang pendahulu
Ayu karena memberi ijin
Lahirnya anak
Anak
Tidak di rahim waktu
Tapi di rahim sang calon ibu
Baru
Kelambu doa
Bumi sampai langit tinggi
Bergetar
Tertiup janji suci
Pasangan yang berkenan
Berbagi hati
Berbagi kehangatan ranjang malam
(Aku bisa apa
Cuma saksi
Cuaca terang gelap
bahagia
Kalian,
Tersenyumlah
Betapapun ektsrim cuaca cinta ke depan)
Selamat menempuh hidup baru
Kalian dapat semuanya
Kebahagiaan tak bercela
Sempurna hidup kalian
Berbagi rasa terdalam dari  jwa
(sedang aku
 cuma dapat hadiah sederhana
peci hitam
Berbordir biru
Akh, sudah terlalu lama
Kubiarkan rambut kepalaku
Telanjang  tanpa tutup noda
Aib
Cela !)
(gurujiwa, Saksi NikahBerhadish Pencil Bari27112021,18021)1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H