Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memujamu Sampai Akhir Jaman Bercinta

16 November 2021   14:56 Diperbarui: 16 November 2021   15:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warna warni rasaku akan kamu (idn. News/patrean.com)

Walau bilah bilah putih
Uban mulai menyemarakkan rambut hitammu,
Karisma kecantikanmu
Masih memancar
Tiada habis

Mata yang sembunyi
Dibalik sorot lembutmu
Masih mengunci
Seperti dulu

Bagaimana mungkin
Aku berpaling
Sedang keindahan penantian
Membias lembut
Dari senyum sabarmu
Yang menggugurkan kemboja
Melati
Bunga sedap malam
Yang melayu
Dalam penantian tak berbatas waktu

Sekarang kita sudah ketemu
Pada sisi dunia terawan
Saat terapuh
Hati,
Mungkinkah ini saat
Asa dihangatkan bara rindu
Atau cuma pertemuan tak berarti
Yang cuma jadi mimpi
Padang senja

Di mata indahmu
Rambut hitam. Mayangmu
Pelukan pesona
Tiada lepas
Selama ini,
Mungkinkah hasratku
Bisa melupamu
Ilalang harap yang bersemak
Berduri

Luka darimu
Pedih
Meluka batin
Tapi akan bertahan
Sampai akhir jaman bercinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun