Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harum Hangatnya Wedang Sekoteng Bikin Ngiler "Dia"! (Mistis Nyata)

30 Oktober 2021   19:25 Diperbarui: 30 Oktober 2021   20:26 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hitung baik baik pesanan sekotengmu (doc. Player. Info) 

Bang Sekoteng sini  !.
Panggil Abdi, kru pemasang tenda pameran luar, Jogja Expo Center  (JEC),  pada tukang sekoteng, saat malam. sudah menjelang dini hari. Saat waktu. Menuju saat pembukaan pameran perdana adalah saat-saat yang menguras stamina. Kami berlima bekerja lembur, memastikan kesiapan semua stan besok pagi, mulai kedinginan dan kelelahan.

"Pinten Mas?, " tanya tukang sekoteng tua, memastikan jumlah pesanan.
"Enam Pak , sekoteng-nya  !, " Jawabku spontan sambil menghitung kru stan  yang hadir saat itu dengan sudut mataku.
"Haah  ?!, " Hampir semua heran dengan  jumlah pesanan sekoteng , barangkali.salah. Lagi-lagi aku meyakinkan dengan. Mengangkat lima jari dan satu jempolku.

Tidak pakai lama pesanan wedang sekoteng datang diantar pakai nampan. Kami yang perlu doping kehangatan, duduk sekenanya dan mulai.menerima mangkuk berisi aneka  rempah yang nikmat. Aku menenerima mangkuk. Kelima, masih ada satu mangkuk yang belum ada yang mengambilnya. Tetapi tak ada yang berani memgambilnya, buat nambah. Termasuk aku.

Tadi aku melihat sesosok tinggi besar, berambut gondrong dan ikut membantu membenahi stan, saat kuhitung. Sekarang relawan kru yang berbadan kuat tadi.  Kini raib. Musnah.

Itulah wedang sekoteng ternikmat yang pernah kami nikmat, dengan fokus, nikmat, bulu roma berdiri dan tidak berani tolah toleh melihat kanan kiri lagi.

Momen menyeruput wedang sekoteng rame-rame bersama kawan nyata dan satu kawan gaib malam itu, saat pembukaan JEC, sungguh tak terlupakan, menggetarkan hati, Euy!


Jogja selalu bikin kangen kembali kesana lagi. Bali wae neng Jogja!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun