Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembali Jatuh Hati Karenamu

24 Oktober 2021   23:53 Diperbarui: 25 Oktober 2021   00:25 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingin kuceritakan padamu
Tentang momen sederhana
Penting
Yang pernah kita lalui
Yaitu momen jatuh
Yang menyentuh inti hati

(I)
Ketika hatiku jatuh
Mutlak padamu
Bukan karena pelet asmara
Tapi aku bertekuk lutut saja
Memujamu
Tanpa alasan,
Mungkin karena getaran kulit siku
Tangan yang berada
Diatas perahu
Saat festival cisadane
Mungkin karena aku melihat matamu
Penuh sungai kasih sayang
Yang akan mengalir untuk anak
Anakku

(II)
Saat jatuh dari motor
Di tengah malam gelap
Di aspal keras
Kau hanya perduli
Pada keutuhan mukaku
Aku mencemaskan jabang bayi
Yang kau kandung

Disitu ego hilang
Cuma cinta
Lain tidak

(Iii)
Saat pandemi menjepit
Harapan berjatuhan
Layaknya bintang jatuh
Tak ada yang kita perdulikan
Kcuali masa depan
Lebih baik
Teruntuk buah hati kita

(Iv)
Saat kulihat air matamu jatuh
Lebih deras dari hujan
Bulan Juni,
Aku tak bisa pergi jauh
Selamanya
Hanya berputar putar
Mengitari
Telaga sejuk
Penuh pengampunanmu

(V)
Kembali aku jatuh
Mendalam
Tenggelam
Pada samudera makna perjalanan
Pengabdian
Dan pengorbanan diri
Yang melebihi arti persembahan semusim badai asmara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun