Yang kusesap jadi tawar
Nir rasa
Saat kau buka luka diri
Yang penuh lara
Di sepanjang tapak jalan
Melewati jalan berbatu
Penuh onak duri
Tanpa sepatu
Tanpa alas kaki
Bukankah hati
Adalah elemen terapuh
Dari gelas bening
Perjalanan raga
Menyeret usia
Ke cakrawala senja
Gelas yang kuminum retak
Tepi beningnya
Bergemuruh kemerutuk batu esnya
Saat helai demi helai gundah rasamu
Kau urai
Haruskah kuhabiskan
Minuman ini,
Sedangkan hidup hanyalah
Sekadar mampir minum
Saja,
Tapi ceritamu kelu
Menghujam
Menyakitkan
Sisa rasa
Haruskah kuhabiskan
Minuman dinginku
Sedangkan hatimu
Bergejolak
Mendidih dibakar bara
Kenangan
Kenangan luka
Gelas hati kita pun beradu
Tring...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H