Sepasang kursi setia itu
Sabar menanti kita
Duduk bercengkrama
Menghabiskan romansa pagi
Sepasang kursi setia itu
Mau menunggu anak anak selesai kuliah
Dan menyelesaikan pelajaran cinta dalam  hidupnya
Sepasang kursi setia itu
Hanya bergumam sedikit
Saat kita melupakannya
 dengan aktifitas dunia yang menipu
Sibuk tak tentu arah
Bukan memilih duduk
Berbagi rasa
Tentang apapun gejolak dunia ini hari
Tentang derita diblokade  Ppkm tak berhenti
Sepasang kursi setia itu
Tak banyak cerita
Keduanya maklum meski kecewa
Mengapa kita tak kunjung menghempaskan beban fikiran
Badan rapuh berdua
Disana
Sekadar menikmati debur ombak
Irama laut harapan yang telah lama menenggelamkan nasib asmara kita
Sepasang kursi setia itu
Masih disana,
Dimanakah esensi janji
Dan bulatnya tekad
Saat panah kasmaran menghujam
Yang tersisa dari fananya rasa
Kupikir mudah menggantinya
Dengan rasa apapun
Yang ada
Kutemukan sepanjang jalan hidup
Yang ada cuma sepi
Sebuah dunia
Tanpa senyum sabar
Binar indah matamu,
Cuma burung burung gereja
Kepiting gelisah
Menemaniku
Dan sepasang kursi malas cerita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H