Makin hari kau makin dewssa
Dan berjiwa
Ada perjalanan yang bisa kita rangkai bersama seperti waktu bertelah, sayapmu telah tumbuh kuat dan menggetarkan siapapun lawan, Â rival hidupmu
Tapi Isi hidup bukanlah sekedar pertarungan hidup mati saja , Ada wangi aroma pohon surga di bumi yang menguar memabukkan, disini
Ada asmara, bisa, Â racun pemunah dahaga
Ada ramuan mantera jiwa pelumpuh logika
Cahaya
Irama bumi bukanlah orkestra  kodok ngawur menceracau tanpa partitur.  Segala ketakteraturan di sekitar kepalamu. Hanyalah dimensi kekacauan nukilan guncangan semesta
Cahaya
Kita berada dalam 1999 kilometer
Mil.laut tak terukur
Kau di jantung jawa
Aku di hati sumatera
Kita jauh
Tapi teramat dekat
Sepintas tak terlihat bersama
Tapi kita sealun
Sejiwa
Cahaya
Namamu adalah kepastian yang ditunggu Pusat kegelapan lubang hitan lubang cacing
Jalan pintas
Menuju mata air kesucian
Cajaya
Lalu apa yang kau takutkan
Bila dunia kecil dan besar ini
Jerih menyebut hadirmu
Cahaya
Kau wajib ada dalam semesta
Kecil besar
Konstelasi keakbaran Pencipta
Tapi kau
Wajib ada
Menerangi kelam hatimu sendiri
Duhai cahaya
Maha cahaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H