Menparekraf ternyata bergelar Kanjeng Raden Haryo Sandiaga Uno dan keturunan langsung dari Mangkunegaran Surakarta.
Tabah dan berfikiran positif saja, tidak cukup saat berhadapan dengan penguncian semi total Jawa - Bali. Tak ada lilin yang bisa menerangi hati kita kecuali cahaya jiwa saat keprihatinan level nasional seperti ini. Tak ada tokoh brilyan dan inspiratif yang bisa membangkitkan keterpurukan semangat seperti sekarang ini. Tapi. Marilah sedikit belajar pada semangat Sandi dan kekuatam jiwa mandiri. Mangkunegara IV. Diam-diamKakek dan cicit moyang unggulan kebangaan bangsa. Â kedua tokoh satu garis darah biru ini terbilang paling kaya pada jamannya. Bila Raja Surakarta kaya dari Pabrik Gula Colomadu, Sandi pun memiliki kepiawaian dalam 'mengoprek' keuangan dan investasi. Bila yang satu bisa. Meraih harta sedikitnya lima trilyun rupiah dari kejeliannya membaca lubang jarum peluang di setiap langkah usahanya.
Mangkunegara IV bisa membuat Surakarta berkilap berkat kengototannya membuat Pabrik Gula Colomadu di jaman, tehnologi dan hegemoni kekuatan di tangan bangsa Eropa, khususnya Belanda yang mendominasi.
Ada pengalaman hidup yang berbeda era, Â tetapi bila ditarik garis merah, kedunya memiliki titik dan tanda kecerahan yang membangunkan jiwa dan semangat asa berdikari sebagaimana yang digembar-gemborkan bapak bangsa kita, Bung Karno.
Setidaknya ada garis merah yang amat identik dalam dua periode kedua tokoh ini. Jaman muda dan jaman berkuasa.
Dii jaman mudanya, kedua tokoh teladan bangsa ini berjaya di bidangnya masing-masing.
Sandiaga Uno :
- terbilang mumpuni sebagai Pekerjaan Migran Indonesia (PMI), melanglang buana di bidang keuangan dan investasi di Singapura, Hongkong, hingga Amerika Utara.
- terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Â saat terjadi krisis moneter global 1997.
-pulang ke negerinya, mencoba memulai usaha sendiri tetapi ditolak disana sini.
- untunglah pada bulan ke empat proposal bisnisnya mulai bersambut dan usahanya mengalir lancar mencetak profit dan memberi makan bagi 30 ribu pekerja.
-kekayaan nya bertumpuk melewati angka lima trilyun rupiah  dua tahun lalu.
Pada garis  sejarah masa silam, kemudaan Pangeran Samber Nyawa adalah julukan maut dari VOC Belanda pada Mangkunegara IV  ;
- selama dua tahun bertempur puluhan kali melawan VOC Belanda selalu dianugerahi kemenangan.
-pendukungnya makin banyak, meski hanya menggunakan alat perang tradisional bisa mengatasi keunggulan alat perang VOC.
-Banyak perwira Belanda mati ditangannya, sehingga Gubernur Jenderal Belanda memberinya gelar Pangeran Samber Nyawa.
- keberhasilannya di berbagai medan tempur memaksa Belanda ke meja perundingan.
- karena prestasi yang gilang gemilang saat muda, Â ketika pamannya turun tahta, Pangeran Samber Nyawa dinobatkan jadi Raja Mangkunegara IV.
Demikian pun Sandi karena prestasi dan kegigihannya berbuat, akhirnya diminta Jokowi menjadi Menparekraf, agar mencari terobosan kreatif di era normal baru yang menyuulitkan banyak pihak.
Bila Saat menjadi Raja Surakarta, Mangkunegara IV Â banyak membuat inovasi pertahanan Keamanan yang baik, juga mendirikan Pabrik Gula. Colomadu yang di era tahun 1800-an, gula merupakan komoditas mahal. Layaknya emas. Mangkunegara bisa mandiri secara ekonomi, menutup semua pengeluaran keraton dari hasil. Memproduksi gula.
 Mangkunegara IV amat disegani kaena menjadi raja Jawa yang paling kaya di jaman Hindia Belanda dan mampu mewujudkan mimpinya melahirkan Pabrik Gula Colomadu yang terhebat di. Masanya. Sukses membangun satu Pabrik Gula diikuti Pabrik gula berikutnya, Pabrik Gula Pakis.
Demikian pun Sandi.saat duduk. Menjadi menteri, tokoh muda idola milenial ini, memiliki harta paling banyak, bukan sekedar miliader, bahkan julukannua trilyuner tetapi tetap rendah hati.