Pekerja senang dan bahagia,  para bos dijamin takjub dengan produktifitas yang maksimal tim andalannnya bekerja dari destinasi unggulan. Bukan main-main memang, upaya ini segaris dengan filosofis jawa Mpu Prapanca saat mencatat perjalanan wisata,  Work from desa-desa wisata  Majapahit.
Upaya jenius Sandi yang berhasil  kolaborasi dengan simpul usaha dan simpul usaha sekaligus,menjalin dan merangkainya menjadi sebuah rajutan enerji kebersamaan harmoni nasionalisme baru yang elok dan jitu.
Mirip usaha JF Niermeyer ketika mencoba meluruskan kembali maksud Mpu Prapanca yang sebenarnya ketika menulis Nagarakretagama.Prapanca menyebut  karyanya itu Desawarnnana, yang pada intinya memuat uraian tentang desa-desa yang dikunjungi Hayam Wuruk.
, yang pada intinya memuat uraian tentang desa-desa yang dikunjungi Hayam Wuruk.
Nah, Â bila Work from Toba-Bali bisa kita implementasikan sekarang. Kenapa harus takut memulai budaya kerja -wisata ala milenial ?.
Bila dulu kebesaran Hayam Wuruk Dan Maha Patihnya Jadi agung, besar. Dikenang Anak turunnya. Bisa jadi nanti kebijakan Menparekraf dan kajarannya akan dicatat
dalam Kitab digital era kebangkitan Emas bangsa Indonesia dimulai dari Toba -Bali juga destinasi unggulan utama.
Bila sebutan kitab Negara Kertagama Mpu Prapanca bisa salah kaprah disebut, Â seharusnya Kitab Desawarnnana. Demikian juga orang bekerja Di era normal baru ini sejatinya bekerja sambil berwisata
 Berwisata sambil bekerja. Work from Toba-Bali-etc Just do it!