Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Carikan Aku Gadis Bermata Kunang Kunang!

27 Mei 2021   22:49 Diperbarui: 27 Mei 2021   23:05 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Mata : Pixabay / AdinaVoicu)

Kunang kunang berkerlip
Dimatamu saat menatap mata takjubku
Bercerita banyak akan sejarah rasa
Yang kau pelihara
Dari jalan terjal berbatu
Merah lumpur saat hujan
Menuju kampung pujaan hatimu

Disana
Tak ada rindu katamu
Yang ada hanya selalu ingin ketemu
Cahaya kunang kunang
Kala senja menjemput
Malam tiba bertandang pulang

Kini kunang kunang dimatamu
Nyaris punah
Kalah oleh pendar lampu Hape
Lalu transmisi gelombang elektromagnetik
Membuat Kunang kunang jantan
Salah menangkap sinyal sang betina,
Sinyal ingin bercinta sampai aohir jaman
Justru ditangjap tanda bunuh diri massal
Semua punah
Hilang raga
Hilang bahagia
Disapu bias buruk revolusi dijital

Aku masih mencari
Sinyal kunang kunang kuning
Dimatamu,
Tapi tatapanmu berair
Bukan oleh air mata
Tapi kena radiasi
Layar jaman edan

Lalu bagaimana
Kita bisa kembali
Menemukan sarang hangat
Cahaya asmara
Bila kunang kunang dinatamu
Telah pergi pindah dimensi
Tidak ke. Masa depan
Tidak ke masa lalu

Kunang kunang
Makhluk waktu
Kerlip cahaya kuningnya
Selalu diburu
Petualang waktu
Dijala
Ditangkap
Dimasukkan bumbung  kayu
Jadi bahan bakar pelambat detik jam pasir

Karena setiap kali
Kunang kunang masih bisa berkerlip
Dimatamu,
Aku tahu
Usia romansa kita
Masih bisa bertambah satu kerlipan abad lagi
Jaman bercinta tanpa takut mati

Hei gadis bermata kunang kunang
Biarkan aku mengabdi penuh
Padamu
Pada cahaya keabadian
Kerlipan kunang kunang
Kuning mungil
Biar cuma secercah
Hadirmu
Membahagiakan insan sejagat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun