Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

18 Tahun Berkemah Berdua

17 Mei 2021   06:29 Diperbarui: 17 Mei 2021   10:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenda jadi hangat karenamu(foto gurujiwa) 

18 kelopak wijayakusuma mekar, wangi surga diruapkan


Malam di tenda  dingin berkabut,
Jadi hangat karena percakapan kecil kita
Tentang apa saja
Menghitung bintang jatuh
Mencari rasi bintang favorit
Langit tersibak
Penuh taburan permadani
Cahaya antar galaksi
Kunang kunang angkasa
Selalu ada kehangatan
Mengusir mimpi buruk bersamamu

Hantu-hantu di kepala pergi
Hantu-hantu di sekitar sini pun pulas
Kenyang makan aroma memabukkan
Wijayakusma

Setelah mekar hanya.semalam
Setelah melayani kami maksimal
Kelopak-kelopak bunga putih menguncup
Pamit meditasi
Mencari energi mekar kembali

Hari indah tiba
Embun jatuh
Diatas sajadah di teras kebun harap
Matahari mengintip cemburu
Pada kebersamaan mesra kita
18 tahun terakhir

Terimakasih selalu hadir di hati
Beruntungnya aku,
Pernah dan selalu
Kau ijinkan berteduh
Di peraduan hangatmu
Dalam segala cuaca buruk maupun cerah
Dalam ketenangan horison merah pagi ini

Ayo bakar sedikit kayu kayu kering asmara
Agar sambaran dingin pergi
Raga dan jiwa kembali terhangati,
Bukankah tujuan kemah aniversary ini
Untuk kembali mengenali suhu ekstrem romansa
Agar makin banyak warna di jejak tualang bersama

Bukankah terbukti
berkemah berdua
Jauh lebih baik
Daripada buka tenda sendiri
Menjemput badai senja nanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun