Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Genta Dunia : Satu Kopi Bali Kembali Mendunia

12 April 2021   12:24 Diperbarui: 12 April 2021   13:08 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seruput kopi satu rasa mendunia(genta buana mbah kung) 

Kopimu datang
Hatiku riang
Mendungku hilang

Sesap demi sesap
Aroma pekat robusta
Masuk ke dahaga tenggorok waktu
Humus demi humus
Rabuk bumi kintamani Bali
Terkirim cepat hangat
Melumat
Di lidah sepi

Murung jadi jaga
Ngantuk jadi terbelalak
Tenggelam jadi ngapung
Ngungun jadi menyala nyala

Dasyat
Dalam diam yang hangat
Secangkir kopi robusta bali
Mengajar hidup ciut
Kembali bernyali

Inilah kopi pagi
Yang di sesap habis
Para pahlawan tak dikenal
Gugur bela pati
Tanpa sisa
Demi membela kehormatan negeri
Dalam perang sohor
Puputan margarana

Dulu

(mbah kung Yono) 
(mbah kung Yono) 
Inilah kopi pagi
Yang mendamaikan perang batin
Kisruh keluarga
Konflik bisnis
Jadi harmonis
Seirama
Adukan irama sangrai
Kayu bakar
Tradisi bali

Secangkir kopi
Satu rasa mendunia
Satu denting bening
Di cangkir gelas rapuhmu
Membuat genta semesta
Berdentang siaga

Eh, sruput lagi
Kopimu
Ayo habiskan
Tabuh riuh genta batinmu
Semarakkan harimu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun