Bunga bermekaran elok
Di teras depan
Samping rumah
Kupu kupu berbagai jenis
Aneka warna
Datang dengan riang suka
Mencari madu bunga,
Hanya satu kupu kupu
Tak suka cairan manis surga itu,
Sayapnya rambut bob coklat tertata
Langsing
Tinggi
Alis matanya sulaman
Bulu matanya berkerjap meresahkan
Meneror ketenangan taman hatiku
Tidak seperti kupu kupu biasa
Datang berkunjung
mencium bunga
Lalu pergi,
Kupu kupu  penuh aroma wangi ini
Memutuskan tinggal di rumah sebelah,
Banyak yang bisik bisik
Bahwa ia dulunya ratu kupu kupu
Yang dikutuk jadi gadis ayu,
Aku tak percaya
Walau kepak dan gaya tetangga baruku
Mulai menarik perhatianku
Saat menata rapuh pagar taman
Sampai tadi malam
Aku pulang tengah malam,
Ia dandan cantik
Siap dimadu
Menunggu jemputan,
Baru aku yakin
Tetangga baru
Yang mengaduk aduk kolam hatiku
Ternyata benar
Kupu kupu
Ah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H