Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belajar Rendah Hati Pada Filosofi Payung Sandi

4 April 2021   10:10 Diperbarui: 6 April 2021   16:11 2446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warna dasar seperti emas, putih, hijau, biru, merah tua, dan hitam biasanya menghiasi songsong agar terlihat dari jauh. Simbol strata ditunjukkan oleh warna emas, sedangkan yang terendah oleh warna hitam. Hal tersebut selaras dengan bagaimana orang mengartikan emas simbol sebagai keagungan sedangkan hitam sebagai pertanda duka atau kematian. Namun, walaupun berwarna hitam, songsong tetaplah songsong, masih tinggi derajatnya dibanding payung.

Dalam konteks kekinian kemauan seorang pejabat yang lebih tinggi didalam menyongsong atau memayungi bawahannya,  sungguh perilaku yang amat rendah hati, melayani.  Ketulusan untuk. Memberi keteduhan bagi siapapun pemangku kepentingan wisata.  Sandiaga Uno memberi suri tauladan dalam bahasa tinggi namun dalam perilaku merakyat dan sederhana.

Sekedar memberi payung pada sahabat,  saat panas terik,  bagi orang biasa sudah cukup istimewa. Menyongsong memberikan payung kepada bawahannya,  bisa diartikan, Sandiaga Uno memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Ganjar Pranowo memimpin, memajukan sedikitnya 55 Desa Wisata di wilauah Jateng.  Desa yang ramah pengunjung, unik,  dan sulit dilupakan. Apalagi ada dana Rp.. 1 M di tiap Bumdes,  di desa desa wisata itu. Mestinya semua bisa bangkit di era baru hidup bersama oandemi.

Dari sebuah payung yang diulurkan tulus/saat terik/saat dahaga suri tauladan/Sandiaga Uno mengirimkan sandi kejayaan masa lalu/ke jantung hati masyarakat Jawa Tengah/songsonglah kejayaan wisata/lewat desa wisata elok, ngangeni tak terlupakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun