All England di Birmingham Inggris. Ada seribu tanya menyerbu, sampai sampai kolom komen web resmi BWF - Badminton World Federation ditutup, lantaran diserbu netizen warga 62. Untuk urusan serbuan komentar di dunia maua, kita memang terbilang jagonya, Wow lah!.
Indonesia dipaksa Work Out -WO dari pertandingan bergengsi
Tapi sejauh mana perjuangan Duta Besar RI di Inggris, dan tim official PBSI unjuk gigi melobi, negosiasi dan menentukan opsi terbaik adalah inti perjuangan bersama kita. Bulu tangkis di tanah air sudah begitu populer layaknya bola di Brazil. Sehingga persoalan ini tidaklah main main. Perjuangan terhenti sejak tim bulutangkis di karantina 10 hari di hotel, tanop bokeh bertanding. Perjuangan sebenwrnya, sekarang bergeser di lobi lobi internasional tingkat tinggi.
Lepas. kemungkinan bahwa peristiwa luar biasa ini akibat konspirasi menghambat peluang Indonedia jadi juara, bisa saja diakibatkan oleh kerja tidak profesional dari panitia pelaksana All England, karena sebelum kejuaran ini, ada Thailand Open yang digelar pertama di masa pandemi, berlangsung lancar tanla ada kejadian luar biasa. Tapi di Inggris, Indonesia justru dihambat bertanding dengan alasan yang kurang elok, tidak adil dan terkesan diskriminatif. Pemain dan tim pelatih dari negeri kita dianggap tidak steril dari kemungkinan terpapar covid dalam penerbangan menuju Inggris.
Dari opsi yang diajukan Dubes, menurut penulis pilihan yang adil adalah All England dihentikan saja. Bila mengikuti protokol kesehatan, semua pemain bisa saja terkena dampak karena 24 tim negeri kita sudah bermain dan berinteraksi denhan banyak pemain dari berbagai negara. Bisa dibilang situasi ini adalah situasi force mayeur, situasi khusus karena adanya bencana pandemi global, demi. Menjaha keselamatan semua.
Opsi yang kedua adalah menunda kelanjutan babak All England, semua pemain dari semua negata peserta wajib di karantina. Disinilah keadilan buat semua, karena ada pemain dari beberapa negara yang tadinya dinyatakan positif masih bisa bermain, karena tes ulang PCR nya negatif.
Berikut opsi resmi yanh ditawatkan 8ndoensia melaluo. Dubes RI di Inggri. ( Dikutip dari berbagai sumber)
Dubes Desra menyampaikan tiga opsi itu langsung kepada pihak Kementerian Luar Negeri Inggris yaitu Direktur Asia Tenggara Sarah Cook pada Kamis (18/3/2021).
Pertama adalah memberikan kesempatan kepada atlet indonesia dan tim pendukung Ciptanya dan memproses hasilnya segera. Dia mengatakan bahwa tim Indonesia akan menghormati apapun hasilnya.
Kedua , dengan interaksi yang sudah berlangsung antara pemain dan pendukung Indonesia dengan tim dari negara lain, maka perlu mempertimbangkan pertandingan All England.
“Untuk memberikan kesempatan isolasi mandiri. Jadi semua perlakuan yang sama. Dan setelah 10 hari dimulai lagi pertandingan itu. Ini seperti yang dilakukan pada Australia Open, ”ujarnya dalam rencana pers virtual dari London, Kamis (18/3/2021).
Ketiga , penghentian All England 2021 setelah adanya dugaan kasus positif Covid-19 di antara atlet.
“Toh tidak ada urgensinya juga, mengingat kepentingan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh atlet, termasuk atlet Indonesia,” demikian Dubes Desra.
Permintaan atas permintaan Indonesia agar tidak ada maskapai penerbangan, tidak adil dan menuntut transparansi dari pihak BWF. Pasalnya, sejumlah tim dari India, Thailand, dan Denmark yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada tes PCR selama turnamen, tetapi tetap boleh melanjutkan permainan.