Awan hitam
Bergelayut
Kuat kuat
Mencoba menahan diri
Dari jatuhnya hujan
Biar air
Turun diiringi petir
Maka pori pori bumi basah
Maka huma bertunas semi
Maka air di sawah tumpah ruah
Padi bernyanyi
Diiringi orkestra kodok
Pemuja hujan
(tapi air yang menetes
Di pipimu
Masih saja jatuh,
Lantaran hujan rindu
Atau sesak kesal cemburu)
Hujan benar benar jatuh
Semesta gelap
Dalam pelukan bentang kesejukan
Hakiki
Percayalah
Setelah hujan menepi
Petir juga berhenti
Bumi redup matanya
Basah
Oleh harapan tak putus
Selama ada air
Ada kehidupan
Ada cinta
(mungkin racun cinta
Menyobek sembilu
Hati rapuhmu,
Tapi cintalah
Yang membuatmu yakin
Dan menunggu
Akan ada keindahan esok
Usai hujan tangis
Menghabiskan tisu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H