Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Awan Mendung di Langit Jiwamu

8 Maret 2021   13:09 Diperbarui: 8 Maret 2021   13:16 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surut riangku
Saat tak kulihat
Senyum
Terbit
Di bibir.tipis
Tanpa sapuan lipstik
Pun lipsgloss

Sendu
Mendengar kabarmu
Bahwa mendung
Menggantung permanen
Di langit jiwamu
Sejak musim diguyur hujan
Petir kabar tak baik

Gamang
Tabuhan gamelan rasaku
Sejak irama hatimu
Dirusak badai ombak hati pilu

Tenanglah
Hirup
Sejuk angin cumbu
Yang berhembus dari lembah
Masa lalu
Berupaya mengejar inti bahagia
Hari ini

Berjuang tersenyumlah
Demi bahagia saat ini

Karena kemarin
Sudah pergi
Wangi esok
Tercium disini
Penuh aroma ingin abadi
Akan kamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun