Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berpisah Tetapi Bahagia

3 Maret 2021   21:03 Diperbarui: 3 Maret 2021   22:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(media indonesia/D Inu Rahman Abadi)

Berpisah
Bukan sekedar tak bersama
Lagi di satu daratan sama

Masih bernafas
Dengan udara sama
Sewarna
Sejiwa

Hanya tak dapat menatap
Langsung jendela dunia
Dari matamu,
Menangkap pijar bola
Bola api semangat 

disitu

Berpisah
Bukan sekadar tak ketemu
Tapi megat rasa
Membelah asa jadi dua kubu jiwa

Segar Air kelapa
Rasanya masih sama
Di lidah sepi,
Tapi tanpamu
Sunyi bernyanyi
Tanpa kata
Lagi

Berpisah
Adalah berjauhan secara raga
Tapi getaran sukma pedih kalbu
Bergetar dalam frekuensi tinggi
Dari sumber gelombang sama,
Utuh
Bahagia
Dalam diamnya waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun