Tak pernah selesai
Mengalah
Menyerah
Pada arus besar
Kuasa
Atau terus maju
Menentang arus
Meski kalah
Pada akhirnya
Ada perundingan tanpa. Kompromi
Didalam relung sanubari
Berpihak pada pemenang
Atau mengikuti para pecundang
Perang yang tak pernah berhenti
Ada dalam dunia kecil
Semesta dalamku
Memilih diam,
Diam diam memilih
Bukan pilihan
Biarkan perang semesta ini
Tak pernah berakhir
Agar ada warna
Dalam aliran sungai besar
Yang pelan
Pelan mulai sewarna coklat
Bosan menjemukan
Perang nurani ini
Masih kita perlukan
Demi siklus waktu
Agar berputar penuh gairah
Karena tarik menarik magnet
Gravitasi bumi
Milyaran mimpi
Ambisi
Bila kau memilih berdamai
Kutub sikap manapun
Yang kau pilih
Punya pijakan kebenaran
Sendiri
Bukankah lebih baik
Terus berperang nyali
Tanpa amunisi tajam
Tanpa meluka
Sebuah perang virtual asimetri
Tanpa gencatan senjata
Didalam
Kedalaman
Sungai waktu,
Yang mungkin terluka
Hanya dirimu
Hanya egomu,
Karena musuh tak kasat mata
Bukankah ini perang teramat indah?