Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Kami Sudah Ribuan Tahun...

17 Februari 2021   22:33 Diperbarui: 18 Februari 2021   05:51 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sah !
Akhirnya hubungan kita resmi di mata Tuhan. Keluarga besarmu bahagia, senyum merekah semua. Sementara keluarga besarku suntuk, tak ada yang senyum. Mereka tak kunjung.mengerti, mengapa aku akhirnya menjatuhkan pilihan pada perempuan lajang berumur 55 tahun. Sedang aku jomblo berkelas, 33 tahun.

Karirku sedang bagus bagusnya. Penggemarku, banyak yang menyediakan diri jadi istriku. Apalagi saat aku main badminton,  smash dan permainan rally panjangku,  membuat wanita muda cantik itu berpeluh.  Memujaku.

Entah,  karena apa, situasi berubah penuh cinta,  setelah aku bertemu lilyandra,  lajang senja.  Pwrempuan yang masih gadis itu betul betul meruntuhkan semua pertahanan hati yang aku punya. Tak perlu waktu lama. Hanya kenalan dua bulan. Lalu kami memutuskan menikah,  begitu saja.

Teman teman,  fans,  keluarga besar, heboh aku dituduh kena pelet.  Diguna guna. Karena aku mau mengambil. Jodoh yang begitu tinggi umurnya.

Tapi dimataku,  Lilyandra cantik dan sempurna, kemqtangannya,  membuat aku bertekuk lutut. Kunci apartemen,  kunci mobil mercy terbaru,  dan tiket keliling dunia sudah ditanganku. Diberikan tulus oleh Lilyandra sayangku.

Hatiku masih biasa saja awalnya, tapi ketika dengan lembutnya dia membisikkan pesan cinta di telengaku pada suatu makan malam yang romantis. Aku jadi gelap mata,  bukankah cinta itu buta. .

"Jay sayangku,  Lilyandra sudah menunggumu begitu lama.  Sejak kita menceburkan diri ke sungai Yang Tze. Karena aku dikejar pasukan ayahku,  demi mengikuti cintaku. Padamu,  Wahai An-Jay Tukang Kuda istana. Selama ini kita sudah ber-reinkarnasi begitu lama,  sekarang saatnya, kita menyatu. .. ", bisikan lembut kekasih  senjaku,  membuat mata batinku terbuka.

Perjalanan waktu,  kami selalu berjuang untuk menyatu. Tapi kami dikutuk selalu beda umur.  Kadang ia terlahir jadi bayi dan aku jadi kakek tua di masa yang sama. Kali lain sebaliknya. Baru kali ini,  kami cukup dekat,  walau jarak umur cukup jauh. Tapi sebelum terlambat. Mengapa tidak?.

Biarlah orang menganggapku lemah,  karena gampang kena mantera,  atau jadi pemuda materialistis. Biarlah. Cukup kamu yang tahu,  dan tidak perlu cerita siapapun,  bahwa kami sudah ratusan tahun,  lebih ribuan tahun ber-reinkarnasi,  mati demi cinta dan hidup untuk cinta berkali kali. Jangan bilang siapa siapa ya,  tolong...!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun