Buka telapak tangan
Perlihatkan garis tangan
Terlihat perjalanan hiduomu
Masih panjang
Berliku
Naik
Turun
Menembus
Jaman covid
Yang jemu
Dan mencengkam ini
Demikian bunyi ramalan
Yang digelar
Peramal
Dari pasar malam
Jangan terlalu percaya
Dengan isi ramalannya
Bisa jadi
Tak nyata,
Sekedar bunga rampai
Keramaian hiburan saja
Karena peramal
Selalu sigap
Menerawang nasib
Tamu yang datang
Membuka tangan
Berharap nasib baik,
Kabar buruk disembunyikan
Meski peramal
Jago mengintip
Hal
Hal
Tersembunyi,
Sejatinya ia
Tak dapat meneropong
Masa depannya
Sendiri
Peramal melihat
Demikian jauh
Ke relung dimensi
Dl labirin rahasia
Liyan,
Tapi
Matanya gelap
Tertutup kacamata hitam
Saat melihat lalat malang
Di ujung hidungnya
Sendiri
Di dunia peramal
Ramalan buruk
Jarang  dibaca
Ramalan baik
Dituang habis,
Tanpa pembacanya
Tahu
Peruntungannya sendiri
Lima menit lagi
Jaya
Runtuh
Bangkit
Sembuh
Berjaya
Adalah mantera
Kata hati
Peramal suci
Yang tak pernah
Disampaikan kepadamu
Pulih
Sehat
Bahagia
Yakin
Jiwa ragamu
Menyatu
Dengan inti jiwa
Semesta kabut jagad