Menunggumu menulis
Jelang tengah malam
Tepat di bibir gulita
Sungguh mengharukan
Penuh kontemplasi
Menghanyutkan
Aku mereka
Reka
Apa yang akan kau tulis,
Kegelisahan dunia
Akan vaksin
Anti pandemi kah
Pepatnya dunia kerjamu
Yang penuh isolasi
Disana
Sini
Menghambat kerja kalian
Atau sekedar
Kau tulis tentang kecintaanmu
Pada piano
Dan lagu
Lagu evergreen
Pengantar suara emasmu
Atau kau tidak akan menulis
Tentang apa
Apa
Cuna sekedar cerita
Tentang rindu
Tentang asa malu
Lama tak ketemu
Di pematang waktu
Mungkin kau lupa
Bahwa meski jagad
Semesta kita
Berputar di dimensi beda
Kamu tahu
Bahwa disetiap titik
Koma
Dan tanda tanya
Ada seribu benih asmara
Unggulan
Yang tahan kemarau musim
Bahkan pandemi tergila sekalipun
Pohon asmara
Yang kita tanam
Diam
Diam
Di lubuk terdalam
Di rongga rahasianya
Rahasia
Tak akan ada yang tahu
Di kehidupan ini
Mungkin tiada tumbuh
Bila kau sabar
Maka akan mekar bersemi
Mewangi
Di kehidupan berikutnya
Bila kau sadar
Bila kau benarÂ
Mengeja mantera asmara
Dari setiap kata yang kau tulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H