Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mujahir Pasrah Dipelukanmu

27 Desember 2020   12:52 Diperbarui: 27 Desember 2020   15:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mujahir lelah terperangkap olejmu (istimewa) 

Saat pesawat berlogo Lion
Take off
Melintasi kolam gelisahmu

Aku
Adalah ikan mujahir bangkok
Merah muda
Yang megap megap
Kehabisan nafas
Dalam jaring warengmu

Rindu air
Rindu kolam
Rindu penuh
Tak bertepimu

Aku pingsan
Dunia gelap
Lalu
Aku terbeliak
Ada dalam piring sajimu
Membujur penuh aroma bumbu
Kau goreng
Kau bakar
Tapi aku paling bahagia
Saat jeroan
Butir
Butir
Telorku
Kau panen jadi pepes
Campur. Nasi
Bumbu rempah
Rahasia
Nenek moyangmu

Aku  selalu
Jadi mujahir bangkok lemah
Keuabisan nafas
Rindu ciuman
Pertolonganmu
Karena hidup begitu
Sulit dan mengepung suntuk
Tanpa oase kolam sejuk
matamu

Aku
Adalah mujahir bangkok
Merah muda
Letih kehabisan asa juang
Di kolam takdir harapanmu
Yang kering
Banyak lubang mau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun