Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dengan Apa Mesti Kupanggil Hatimu

14 Desember 2020   02:03 Diperbarui: 14 Desember 2020   12:07 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kekasih datanglah padaku lewat udara lewat laut rinduku ( Dok. Cantieri Navali Codecasa)

Bila undangan bulan madu
Yang kukirim ke meja kerjamu
Tidak menggerakkan hatimu
Untuk bergegas berangkat
Menemui kerinduanku
Yang telah menggunung
Mewaktu

Bila tiket wisata raja ampat
Tidak juga menggerakkan kakimu melangkah
Menemui kelu
Pahitnya lidahku
Harus membisu

Puasa
Menyebut namanu

Bila trip memancing
Yang melayari pulau
Pulau mungil
Onroest
Panjang
Pari
Kepulauan seribu
Tidak juga menggerakkan tubuh dan jiwamu
Datang
Menyerahkan tarian
Kalbumu
Pada gerak elok
Kapal mewah
Membelah ombak hati

Dengan apalagi mesti kubeli
Hatimu
Bila tiket pesawat
Kapal
Kelas utama
Tidak juga menggerakkan
Ragamu datang
Jiwamu lapang
Melenggang

Kau selalu menolak datang
Kau selalu menolak pulang,
Datanglah
Padaku
Ijinkan aku
Memeluk
Segala keraguanmu
Untuk menyatukan
Sepenuh hati
Pusat duniamu
Pada
Ku

Dan meninggalkan
Semua keindahan
 yang selama ini kita
Miliki
Jauh dibelakang
Biar jadi kenangan
Pulau
Pulau kenangan
Terindah
Biar jadi
Rabuk sunyi
Perjalanan hati

Dengan apa mesti kurayu
Inti batinmu
Agar berkenan menepi
Pada jurang jerih
Jerit purba

Datanglah
Padaku
Bawa
Seluruh
Segenap
Isi  putik
Benang sari
Kelopak bunga
Inti rasamu padamu

Dengan apa
Aku bisa mengirimmu
Kemari
Bila semua
Kau bilang cuma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun