Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Sepelekan Benih Rindu Pada Waktu

12 Desember 2020   00:26 Diperbarui: 12 Desember 2020   05:00 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rindu jatuh bersama hujan (islam pos) 

Sudah nasib

Sudah nasib
Tunas tunas
Talas
Yang kau tanam
Bertahun
Merunduk

Tiarap
Didalam bumi
Penantian

Sekarang tumbuh
Cepat
Seiring hujan
Selaras banjir rindu
Yang tumpah
Setelah kemarau
Perhatian,
Terputus jarak
Dan tugas
Mulia


Memelihara setiap
Benih asa
Terus hidup
Dan berjiwa,
Sekalipun
Tak ketemu
Sekalipun
Tak bercumbu
Sekalipun

Daun
Daun
Hijauan segar
Sekarang mekar
Tegar
Jadi kipas talas senthe raksasa,
Siapa sangka
Dari secuil benih
Kebaikan
Yang pernah kita tanam

Dan lupakan
Dari pertemuan tak sengaja
Dari perjamuan hati
Dari persembahan suci
Dari jalinan janji
Dari hati
Tak hati
Hati

Sudah tumbuh merebak

Terlalu tinggi,
Terlambat sudah
Memangkas
Semak tinggi
Surga keong emas
Katak hijau
Katak pecinta hujan

Katak
Katak berdengkung
Memanggil hujan
Merayu percikan air
Merajuk awan
Menumpahkan isi sesak
di dada

Akhirnya hujan
Jatuh
Tak mampu menahan
Hasrat ingin ketemu,
Menjadi hujan
Lebat
Dingin
Tetapi indah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun