Namun ketika dua pejabat
Kepanjangan istana
Dicokok
Seperti tikus mencicit
Ketahuan mencuri
Di gudang ikan
Oleh kucing hitam
Kesayangan rakyat
Nir kompromi
Inilah saatnya
Presiden kembali
Menggelar sajadahÂ
Meminta petunjuk Tuhan
Menggelar perundingan panjang
Dengan ring satu,
Semua memberi masukan kelas A-satu
Bahwa rakyat menunggu
Dengan kesal
Gondok
Nyaris frustrasi
level kesedihan massa pesimis
Setinggi mendung gelap
Yang menggantung
Bibit hujan tangis semesta
Di atap langit Istana Cipanas
Petir menyambar
Berita buruk
Berjatuhan
Bak mimpi terburuk
Sekarang lah saatnya
Presiden
Pemangku amanat
279 juta penduduk indonesia
Melakukan resuflle terbatas
Evaluasi cermat
Kementerian yang lemah
Miskin imajinasi
Dan mandek gebrakan
Berapor merah
Tegas diganti
Sebelum tahun berganti
Agar jadi pemantik picu optimisme rakyat
Kebekuan dunia usaha
Matinya pariwisata
Menggigilnya standar sehat
Lemahnya penjaga gedung bundar
Umkm yang mati segan
Hidup pun enggan
Terlalu banyak sektor lemah
Demam
Meriam,
Terlalu banyak
Pemakluman
Tuanku Presiden
Diujung pena komandomu
Suasana kelabu
Melemahnya kepercayaan dunia
Pada kabinetmu
Adalah hakmu
Untuk mengganti bidak
Dan perwira strategis
Layaknya permainan catur
Hanya grand master ulung
Yang pintar merotasi
Memutasi
Kebuntuan
Menjadi peluang terbuka