Melihatmu
Menikah
Lebih pagi
Dari paginya
 pagi
membuat lidah
Kelu
Tak bisa berkata
Jujur
Ada yang mengiris
Memburai
Kalbu
Sunyi,
Syukur
Engkau akhirnya
Menikah
Dik
Melihatmu
 sungkem hormat
Minta restu
Doa
ibu bapak
 dan mertuamu
Seperti ada kereta
Cepat
Melaju
Membawa bergerbong
Gerbong
Asaku
Meninggalkan
Kita
Begitu cepatnya
Begitu teganya
Takdri cinta
Melihat pesta
Pernikahan
Di masa pandemik
Memang unik
Dan menggetarkan hati
Bukan sebuah pesta besar
Kolosal
Hanya pesta kecil
Intim
Sederhana
Penuh orang
Orang yang kau kenal
Meski semua tersenyum
Masker
Menghalang
Membentengi
Hanya kerdipan mata
Anggukan kepala
Tanda saling menghargai
Haru
Tetap luruh
Walau isi gedung hanya separuh
dibatasi separuh
dari undangan relasi dekat saja
Isi nan sebagian
dari orang-orang yang diharapkan kan
tak bisa membuat bahagia  berkurang
 justru bertambah
berlipat-lipat
Tanpa kau sadari
Setelah berbulan
Karantina
Penuh larangan
Pertemuan massal
Bahkan tradisi
melihatmu menikah
Bak melihat bidadari terayu
turun dari wangi
kayangan
Tinggi
bukan hanya pernikahanmu yang penting