Belum juga tidur sempurna, pagi telah tiba. Jejen lun antre mandi di pancuran umum, tempat warga setemoat membersihkan diri.
Tiba giliran mandi, Jejen membuka bajunya, dan membasahi dengan air pancuean dari air pegunungan yang segar.
Begitu asyiknya mandi ala kampung tepi gunung, Jejen tidak memperhatikan bahwa dia jadi obyek tontonan warga kampung yang melihat, dan merubungnya dari berbagai arah.
Jejen yang telanjang bulat kelabakan rikuh begitu tahu semua mata fokus melihat gaya orang kota mandi. Orang - orang pun tertawa tergelak melihat polah tingkahnya.
Pagi itu ada orkes tawa bahagia warga Kampung Citius menyambut warga barunya meletup tak terkendali.
***
Setelah resmj dinikahkan, Encun pun sah menjadi istri kedua. Hari - hari bahagia pun melengkapi kesempurnaan kepenuhan rasa lengkap lelaki, sejatinya lelaki.
Walau jadi istri siri yang disembunyikan, Encun iklas menjalan, ia mengabdi tulus dan sepenuh rasa. Maka tak heran, bila Jejen segera mendapat anak darinya. Tidak cuma satu tetapi dua.
Jejen pada titik inj amat bersyukur dengan rejeki dua mahligai yang dimilikinya.
Setiap.kali, ia lupa atau malas pulang kepada yang pertama, Encun selalu menghardik sayang. Mengingatkan pulang berbagi adil.Â
Walaupun sambil ngantor, Jejen selalu punya alasan ke luar rumah tidak pulang, karena ada proyek luar kota, dan lain alasan cerdas dan masuk akal