Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pengembara Perahu

14 September 2020   10:00 Diperbarui: 14 September 2020   10:02 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita adalah perahu perahu
Lelah bertualang
Lelah kembara
Tertambat di dermaga senja
Melepas penat usia

Semilir angin laut
Mengingatkan kita
Untuk sejenak merenung
ARTI
Ribuan perjalanan ke seluruh penjuru samudera
Yang telah berlalu
Sepi
Namun
Menguji nyali

Sekarang kita yang tentukan
Berserah
Kembali
Menjadi manusia pantai sederhana
Mandi matahari sejuk
Tanpa gelora ombak
Mengancam jiwa
Atau
Terus menunggangi arus
Menempuh bahaya
Perjalanan

Bukankah hidup
Cuma ada dua pilihan
Menetap dalam damai
Atau
Menjadi pengembara untuk berdamai dengan diri sendiri
Akhirnya
Di penghujung
Pantai bumi hati
Manapun

( 19032020, Pantai Tanjung Kait)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun