Ini tempat favoritku, bekerja  menyepi di cafe kebun  bawah beringin. Saat aku menggambar desain rumah di laptopku, terass sesuatu banget. Proyek ini harus kelar besok pagi
Aku butuh tempat sepi. Diluar dugaan cafe didalam Kebun Raya ini lebih ramai dari biasanya. Tapi pengunjung yang kelewat mengganggu adalah satu gadis sexy, berambut ikal panjang dan pakai rok putih terlalu mini sampai paha mulusnya terekspos habis. Ia duduk berhadapan dengan kursiku. Ekpresinya menggoda untuk digoda, Â sayangnya aku sedang ada target kerja. Jadi sulit konsentrasi.Â
Waktu berlalu, makin sunyi, aku bergerak menyelesaikan rumah impian klien dengan cepat. Â Sapaan barista cafe yang pamit tutup pun tak kuperdulikan. Maklum sedang fokus kejar setoran proyek
Sunyi.  Sepi. Tanganku mulai bisa bekerja kilat menyelesaikan bagian akhir desain. Lalu bau wangi semerbak tercium dan angin berhembus mendirikan bulu roma. Sayup mendekat sesosok gadis berambut panjang, kali ini  roknya putih panjang sampai mata kaki.Â
Baunya semerbak kantil dan melati, ada bau busuk bercampur disitu. Makin dekat. Makin tercium bau anehnya.
Lalu dia menjawilku lenganku genit.
"Mas,  kayaknya aku kenal kamu deh.. ", sapa gadis misterius itu menggoda. Aku  hanya tersenyum tipis tanpa menengok dan terus menyesaikan bagian akhit dari rumah ciptaanku. Angin berkesiur. Mempermainkan baju panjang dan rambutnya yang ikal panjang
Senang juga ada yang menemani membereskan proyek walau gadis ini sesunguhnya misterius. Entah bagaimana akhir dari ujung malam kami, hatiku kenat kebit  juga dalam kesunyian sempurna, namun yang terpenting target kerja tercapai.Â
**
( 20200821.16.20, girli cisadane)
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI