Dalam suatu kebetulan yang amat kebetulan. Tiga manusia putus asa berjumpa saat sedang tidak ingin tertawa. Â Sungguh melas suasana jiwa mereka.
Yang pertama, begitu putus asanya sampai tidak bisa dan lupa caranya bicara.
Yang kedua, setiap ketemu laki - laki yang mencintainya setengah mati, Â ia takut menolaknya tapi juga takut menerimanya. Sudah 13 pengagumnya jadi gila.
Yang terakhir, Â tidak menemukan alasan tepat untuk melanjutkan hidup atau bunuh diri sebagai penulis. Tetapi ia masih terus menulis walau pohon ide di hutan imajinasinya telah gundul ditebang liar bahkan dibakar jadi arang
Ketiganya bertemu di saat rapid tes covid-19, di parkiran bandara. Masing - masing memegang tiket yang tertulis.
Bandara asal, Â namun tak tertulis bandara tujuannya. Kosong melompong.
Namun samar terbaca, lamat - lamat tertulis tujuan " Bandara Surga/Neraka... ".tidak jelas benar. waktu tiba pukul 00.00.