Mohon tunggu...
Nature

Menanam Timun Suri di Perkebunan Terluas Kota Depok

16 Mei 2019   06:04 Diperbarui: 16 Mei 2019   07:29 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Buah timun suri yang memiliki nama latin Cucumis melo kini menjadi pilihan petani untuk ditanam menjelang Bulan Ramadhan. Misalnya pada perkebunan timun suri di Depok. Perkebunan ini diketahui menjadi salah satu yang terbesar di Kota Depok dengan memiliki luas lahan sekitar 2 hektar, para petani memanfaatkan lahan yang diberikan pemerintah untuk menanam buah timun suri.

Bibit timun suri yang ditanam disini tentunya memiliki kualitas yang sangat baik. Maka dapat dipastikan buahnya juga memiliki rasa yang enak. Selain memiliki rasa yang enak, buah timun suri juga memiliki beberapa kandungan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan, seperti asam linoleat, vitamin A, vitamin C, kalium, potasium dan magnesium.

Selain memiliki kandungan nutrisi, buah timun suri juga memiliki manfaat bagi tubuh dan kecantikan antara lain sebagai sumber antioksidan, membantu system pencernaan dan menghidrasi tubuh, mengandung zat anti kanker, melembabkan kulit, mencegah penuaan dini, menyehatkan kuku dan rambut, sertamasih banyak lagi manfaat lainnya.

Penanamannya pun sangat mudah. Pertama, petani hanya perlu mencari tanah subur untuk ditanami timunsuri, Lalu tanah di gemburkan dan dibuat lubang yang tidak terlalu dalam antara 10-15 cm. Setelah itu tanah tersebut dicampur dengan pupuk khusus untuk membuat tanah siap ditanami timun suri hingga rata. 

Selanjutnya, benih timun suri dimasukan kedalam tanah dengan jumlah kurang lebih 5 -- 10 benih yang disebar merata lalu ditutup kembali dengan tanah, baru diatasnya diberikan pupuk urea. Setelah penanaman tersebut, tanah didiamkan selama 3 hari baru dilakukan penyiraman rutin oleh para petani.

Dalam waktu satu setengah hingga dua bulan, buah timun suri akan tumbuh dan bisa di panen. Jika buah sudah di panen biasanya para petani mengirim buah ke pasar untuk segera dijual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun