Tidak Belajar Saat Ujian

Siska adalah anak kedua dari empat bersaudara. Sebagai seorang anak Siska ingin membanggakan orang tuanya dengan cara mendapatkan sebuah prestasi. Siska ingin  melihat orang tuanya senang karena dirinya.

Pada suatu hari,sekolah Siska mengumumkan kepada seluruh siswa bahwa sekolah akan mengadaxan Ujian kenaikan kelas atau UKK. Sekolah mengimbau kepada seluruh siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian kenaikan kelas ini karena ujian ini sangat mempengaruhi siswa dapat melanjutkan di kelas yang baru atau tidak.

Setelah pulang sekolah Siska memberitahukan kepada Ibunya tentang pengumuman disekolah tadi. Ibu bilang"belajarlah nak, agar nilaimu bagus dan naik kelas dengan mendapatkan peringkat". Siska tidak mempedulikan perkataan Ibunya. la menganggap perkataan Ibunya ialah omong kosong.

Hari-hari telah berlalu Siska tetap tidak belajar meskipun lbunya telah mengingatkan kembali unuk belajar. Hari ujian telah tiba,Siska sangat panik setengah mati karena ia belum belajar dan tidak bisa mengerjakan soal ujian. Siska pun pasrah.

Nilai ujian sudah keluar, Siska pun segera memberitahu Ibunya bahwa nilainya jeiek karena ia tidak belajar semalam. Ibunya hampir naik darah karena dirinya, tetapi Siska langsung meminta maaf kepada Ibunya.

Karena peristiwa itu Siska berjanji  akann belajar dan tidak menjadi anak yang keras kepala. Akhirnya Ibunya memaafkan kesalahan Siska dan mengatakan bahwa lain kali Siska hurus belajar dan jangan mengulangi kesalahan yang sama. Siska sangat lega mendengar perkataan lbunya. Siska pun langsung memeluk Ibunya sekuat tenaga.

Siska mengingat perkataan Ibunya, la tidak mau mengulang kesalahan yang sama. Siska pun langsung belajar untuk menghadapi ujian hari kedua agar nilainya bagus dan tidak membuat Ibunya kecewa lagi.