Sehelai demi helai doa kusiangi
Agar tak lusuh
Tak pula menjadi alibi
Tatkala hati gaduh
Saban pagi
Sehelai demi helai doa kusiangi
Agar jalurnya di hati
Meski rindu dan dendam menekuk diri
Kudoa pula doa-doa itu berubah
Menjadi jubah
Hingga tak lagi gigil tulang yang resah
Apakah lagi yang mesti kutabuh?
Bila doa tak kulabuh
Bila sudah menjauh
Tak tampak teduh
Jejak terbunuh
Hingga gaduh
Saban pagi doa itu kudoa berubah
Hingga memerah
Lepas gundah
Hingga kaya
Menjadi perasa
Meski papa
Tetaplah kaya
Rumah Azka, 3-6-2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H