Mohon tunggu...
Saufi Ginting
Saufi Ginting Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Pendiri Taman Bacaan Masyarakat Azka Gemilang di Kisaran, Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seketika Seraut Wajah

15 Juni 2022   12:25 Diperbarui: 15 Juni 2022   13:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Seraut Wajah, dok Saufi Ginting

Seketika raut wajah berulang datang, seperti mendendam pada yang tak pasti. Kau sengaja mengeja rasa, hingga relung jiwa bertekuk di dada. Apalah itu, apalah ini, apakah ia pantas berurai air dari mata air atau air mata? Seketika raut wajah berulang datang, kelam dan bimbang, hingga membising berdentang di kolong malam, pagi, siang, hingga petang, lagi.

Seketika entah wajah mana lagi yang mesti kutampilkan, sementara ada keraguan yang tak mungkin terwakilkan. Catatan telah bias, hingga merembes tak membekas. Panas telah menguapkan segala. Seketika raut wajah menjadi tak lagi secahaya di antara cahaya.

Seketika itu pula, sirna.

Kisaran, Rumah Azka 15-06-2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun